Renovasi Berjalan Lambat, Pedagang di Plaza Sukaramai Minta Pemkot Ambil Alih Pengelolaan Pasar
Ratusan pedagang Pasar Plaza Sukaramai Pekanbaru, Selasa (29/3/2016), kembali unjuk rasa di halaman Kantor Walikota Pekanbaru.
Editor: Willem Jonata
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ratusan pedagang Pasar Plaza Sukaramai Pekanbaru, Selasa (29/3/2016), kembali unjuk rasa di halaman Kantor Walikota Pekanbaru.
Mereka menuntut agar Pemkot Pekanbaru segera mempercepat renovasi pasar yang terbakar beberapa waktu lalu.
Ratusan pedagang tersebut juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan bentuk kekesalan mereka terhadap pengelola Pasar Plaza Sukaramai, yang dianggap tidak bisa mengelola pasar.
Dalam orasinya, pedagang menyatakan PT Makmur Papan Permata selaku pengelola Pasar Plaza Sukaramai hanya memberikan janji palsu belaka.
Pasalnya, beberapa fasilitas yang dijanjikan seperti pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk tempat berdagang, dibangun tidak sesuai site plan dan terkesan semerawut.
Pembangunan WC atau toilet belum seluruhnya selesai dibangun. Kondisi itu membuat kenyamanan pembeli dan pedagang terganggu. Bahkan, kondisi itu juga mulai menimbulkan pergesekan di antara para pedagang pasar.
Bukan hanya itu, para pedagang juga mengaku dipungut uang keamanan dan kebersihan sebesar Rp. 9.500 per hari.
Pungutan itu tidak saja dirasa sangat memberatkan bagi pedagang. Namun, rasa aman yang dijanjikan tidak tercipta karena hampir tiap malam ada pencurian di beberapa TPS.
Pedagang meminta kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus MT untuk mengaudit secara keseluruhan terhadap PT Makmur Papan Permata selaku pengelola Pasar Plaza Sukaramai.
Pedagang juga meminta agar Pemko Pekanbaru segera mengambil alih pengelolaan pasar itu.
Usai menyampaikan orasinya, perwakilan para pedagang kemudian diterima oleh Pemkot Pekanbaru untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka.(*)