Tempelkan Pisau Panas ke Kelamin Anaknya, Kesadisan Ibu Kandung Terkuak Saat Rekonstruksi
Polresta Bandar Lampung menggelar rekonstruksi penganiayaan N (11) oleh ibu kandungnya Sutriah dan ayah tirinya Eko.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Reza Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung menggelar rekonstruksi penganiayaan N (11) oleh ibu kandungnya Sutriah dan ayah tirinya Eko.
Rekonstruksi digelar di rumah pasangan Eko dan Sutriah di Jalan Teuku Cik Ditiro, Gang Melati I, Kemiling, Selasa (29/3/2016).
Pada rekonstruksi ini, warga setempat memadati lokasi rekonstruksi. Warga menyoraki kedua tersangka saat dibawa polisi ke dalam rumah.
Eko dan Sutriah menganiaya N sejak tahun 2014. Penganiayaan menggunakan alat keras seperti tang, kursi plastik, gagang kayu dan pisau.
Pada rekonstruksi penganiayaan N (11) oleh ibu kandung Sutriah dan ayah tiri Eko tergambar salah satu adegan penganiayaan.
Sutriah memarahi N di ruang tamu. Setelah dimarahi, Sutriah memukul N hingga N tersungkur ke lantai.
N tersungkur dalam keadaan bersujud saat dipukul Sutriah. Sutriah lalu pergi meninggalkan anaknya.
N menjadi korban penganiayaan Sutriah dan Eko sejak tahun 2014. Penganiayaan ini terbongkar setelah N melarikan diri melalui sungai di belakang rumahnya.
N ditemukan warga di sebuah masjid. Warga lalu membawa N ke rumah sakit karena N dalam keadaan lemas.
Rekonstruksi penganiayaan N (11) oleh ibu kandungnya Sutriah dan ayah tirinya Eko, Selasa (29/3/2016), menggambarkan adegan-adegan kekerasan yang dilakukan pasangan suami istri terhadap N.
Hampir semua adegan rekonstruksi berisi kekerasan yang dilakukan oleh Eko dan Sutriah terhadap N.
Salah satu adegan adalah menggambarkan bagaimana cara Sutriah menempelkan pisau panas ke alat vital bocah perempuan itu.
Peristiwa itu terjadi di dapur rumah. Usai memarahi N, Sutriah mengambil pisau di dapur. Sutriah lalu memanaskan pisau itu di kompor. Eko pada saat itu berada si kamar.
Setelah beberapa menit, Sutriah menempelkan pisau panas itu ke kelamin anaknya. Tidak berhenti sampai di situ, Sutriah mengambil balsem.
Balsem itu lalu ia usapkan ke kelamin N. Sutriah kemudian menarik tangan N yang memegang kelaminnya karena kesakitan.
Adegan lain yang ditunjukkan pada rekonstruksi adalah Sutriah mencabut gigi N pakai tang. Penganiayaan ini terungkap setelah N melarikan diri dari rumahnya ketika orangtuanya pergi. N berhasil membuka grendel pintu kamarnya. Ia lalu turun ke jurang di belakang rumahnya.
N berjalan menyusuri sungai di belakang rumahnya sejauh kurang lebih 50 meter. N sampai di sebuah masjid.
Jemaah masjid melihat N dalam keadaan lemas. Jemaah lalu membawa N ke rumah sakit. N menceritakan kepada warga bahwa ia memiliki bibi bernama Sutinah.
Warga pun memberitahu Sutinah mengenai kondisi N. N menceritakan apa yang dialaminya ke Sutinah. Sutinah melaporkan Eko dan Sutriah ke polisi.(*)