Menteri Anies: Hollywood Membuat Film Tanpa Menceritakan Kekalahan Perang Mereka
"Jadi yang dilakukan apa? Membuat film, that they win the battle, mereka menang pertempuran tanpa menceritakan kalah peperangan".
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Film Nasional (HFN) ke 66, Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan berharap akan bermunculan film-film nasional yang dapat membangkitkan kepercayaan diri Bangsa Indonesia.
Hal tersebut dinyatakan dalam puncak perayaan (HFN) tersebut, yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
Lelaki yang lahir di Kuningan, Jawa Barat, 46 tahun lalu itu mencontohkan, bagaimana di dunia perfilman Amerika Serikat (AS), khususnya Hollywood, membuat film yang menceritakan peperangan di Vietnam yang terjadi antara 1957-1975.
Meski pada realitanya, AS yang bersekutu dengan Vietnam Selatan kalah total dengan Vietnam Utara (Vietkong) yang bersekutu dengan Uni Soviet, namun, demi membangkitkan optimisme masyarakat, film-film di Negeri Paman Sam yang menceritakan perang itu, tak satu pun memposisikan pasukan AS sebagai pihak yang kalah.
"Perfilman Indonesia harus bisa membangkitkan kembali percaya diri bangsa ini, garisnya di situ," katanya, seraya disambut tepuk tangan para hadirin.
"Film untuk mengembalikan percaya diri bangsa, meninggikan percaya diri bangsa," ucapnya.
"Seperti halnya Amerika (Serikat), tahun '45 mereka menang total di Perang Dunia ke II, semua melihat ke Amerika (Serikat) sebagai sebuah kekuatan," tuturnya.
"Dalam waktu 20 tahun kemudian, dua dekade, masuk Perang Vietnam, habis di Perang Vietnam, pulang lunglay dengan semua cerita para veterannya, kalah," ujarnya.
"Jadi yang dilakukan apa? Membuat film, that they win the battle, mereka menang pertempuran tanpa menceritakan kalah peperangan, itu yang mereka kerjakan di sana," lanjutnya.
"Untuk apa? Menahan, supaya percaya dirinya tidak tumbang, republik ini sekarang membutuhkan lebih banyak orang yang meninggikan lagi percaya diri dan kita punya cukup stok cerita untuk menjadi bangsa yang percaya diri," tambahnya, seraya disambut tepuk tangan para hadirin.
Untuk itu, Mantan Rektor Universitas Paramadina itu berharap, dengan memanfaatkan momentum HFN, banyak sutradara yang membuat film yang dapat membangkitkan optimisme masyarakat Indonesia.
Acara puncak perayaan HFN ke 66 tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Selain itu, turut hadir para sineas dari yang sepuh hingga yang masih muda, seperti Selamet Rahardjo, Niniek L. Karim, Widyawati, Achmad Albar, dan Randy Danishta. (*)