Dituding Lakukan Enam Dosa Besar, Fahri: Sohibul Iman Lakukan Pembohongan Publik
Cuma satu, saya menolak mundur, saya tidak tenang kalau disuruh mundur.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Mohamad Yoenus
Kesalahan ketiga mengenai proyek DPR.
Fahri menuturkan dirinya merupakan ketua tim implementasi reformasi DPR.
Saat itu, dirinya ditunjuk melalui rapat paripurna dimana Fraksi PKS juga menghadirinya.
"Saya presentasikan ide besar dan dengan itu lahirlah satu konsep dasar yang disepakati di paripurna. PKS ada di paripurna, tidak ada interupsi," katanya.
Kesalahan keempat Fahri yakni mengejek pihak yang menolak revisi UU KPK sebagai sok pahlawan.
Kesalahan kelima menyebut tunjangan anggota DPR masih kurang.
"Kenapa kalau kita saling kritik kok jadi dosa besar? Kenapa kalau Mister Tifatul Sembiring ini bukan dosa besar berkali-kali kontroversinya," ujarnya.
Terakhir Fahri menyebutkan kesalahannya karena membela Mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Menurut Fahri, hingga kini belum ditemukan kesalahan Novanto. Apalagi, Kejaksaan Agung telah menghentikan kasus tersebut.
"Ada keputusan KMP supaya memberikan pembelaan pada Pak Nov dan kita harus meluruskan semua ini. Ini hal disebutkan. Ini semua tidak ada dalam perkara yang ada. Cuma satu, saya menolak mundur, saya tidak tenang kalau disuruh mundur. Semua dikarang belakangan, semua yang saya lakukan dianggap dosa," tegasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.