Menyambung Hidup, Korban Kebakaran di Amuntai Tengah Bergantung Nasi Bungkus
Empat hari berlalu. Korban kebakaran di kelurahan Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, tak berdaya.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Reni Kurniawati
TRIBUNNEWS.COM, AMUNTAI – Empat hari berlalu. Korban kebakaran di Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, tak berdaya.
Mereka sejauh ini bergantung pada bantuan BPBD yang setiap hari membagikan 270 nasi bungkus. Nasi bungkus itu dibagikan dua kali sehari.
“Kami juga siap membantu jika ada warga yang meminta tolong untuk mendirikan rumah sementara,” ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD HSU Burhanuddin.
Di hari yang sama setelah musibah kebakaran Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial memberikan bantuan berupa bahan makanan, peralatan masak, dan tenda serta matras.
Bupati HSU Abdul wahid juga menyerahkan langsung bantuan uang tunai Rp 4 juta per kepala keluarga.
Di lokasi kebakaran, beberapa warga yang jadi korban, tampak mencari barang yang tersisa.
Mereka mencari besi bekas yang dianggap masih bisa dijual atau barang yang luput dari amukan si jago merah.
“Siapa tahu masih ada yang bisa dijual, mengumpulkan paku-paku untuk dipakai kembali,” ucap Amat, seorang pedagang yang jadi korban kebakaran.
Ada pula yang telah mendirikan kemah menggunakan terpal sebagai tempat tinggal sementara.
Samsuriadi (65) salah satunya. Ia mengaku hanya satu malam menginap di rumah saudaranya karena tak mau merepotkan.
Diakuinya saat siang hari sangat panas, karena terpal yang digunakan sebagai atap sangat rendah. Namun saat malam, udara begitu dingin.
“Kemarin waktu hujan lantainya juga basah karena dindingnya tidak tertutup seluruhnya,” terangnya.
Untuk mandi, Samsuri masih menggunakan air di Sungai Negara. Baginya tidak masalah karena memang sudah biasa mandi dan buang air di sungai.
Ingatannya mundur ke belakang saat kebakaran terjadi. Saat itu, ia yang kesehariannya berjualan ikan keliling, tidak sempat menyelamatkan barang berharga miliknya.
“Saat kebakaran sedang berjualan, saat pulang semua sudah terbakar. Hanya tersisa baju di badan, saat ini masih bergantung pada bantuan yang diberikan,” kenangnya.(*)