Jalan Sehat di Semarang sebagai Perayaan Hari Konsumen Nasional 2016
Penyelenggaraan Hari Konsumen Nasional 2016 di Semarang karena kota itu juara satu tingkat nasional kategori kota peduli perlindungan konsumen 2015.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kota Semarang dipilih sebagai tuan rumah perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2016, 16-17 April 2016.
Sebagai penutup acara jalan sehat dan karnaval Harkonas digelar saat Car Free Day di Jalan Pemuda, Minggu (17/4/2016).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang, Nurjanah mengatakan acara ini sekaligus meramaikan HUT ke-469 Kota Semarang.
"Penyelenggaraan Harkonas di Kota Semarang karena menjadi juara satu tingkat nasional kategori kota peduli perlindungan konsumen 2015," ujarnya.
Selain jalan sehat dan karnaval, kata Nurjanah, berbagai acara digelar yakni pameran produk berstandar Nasional Indonesia (SNI) dan dialog interaktif ''Ayo jadi Konsumen Cerdas, Kenali dan Gunakan Produk Dalam Negeri'' yang diselenggarakan Kementrian Perdagangan, Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang, di Hall Balai Kota Semarang, Sabtu (16/4) lalu.
Dialog dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Direktur Tata Niaga Dirjen Standarisasi dan Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan RI, Inayat Iman, Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang Ngargono, dan dimoderatori budayawan Prie GS.
Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan masyarakat harus bisa menjadi konsumen cerdas dengan mengenali produk yang akan dibeli.
Sementara itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan ada dua kutub dalam dunia industri yakni Dua konsumen dan produsen.
Persoalannya, dua kutub tersebut sangat sulit untuk dipertemukan. Satu sisi, pengusaha atau produsen berfikir untuk memproduksi produk seefisien mungkin dengan keuntungan besar, sedangkan konsumen menginginkan produk murah dan berkualitas.
''Antara dua kutub itu bertemunya susah. Di sinilah peran pemerintah, yang harus bisa mengambil peran agar ekonomi berlangsung dan produksi terus berjalan,'' ujarnya.
Untuk itu, lanjut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Pemkot Semarang berusaha menjadi penengah di antara dua kutub tersebut. Di antaranya dengan mempermudah perizinan bagi investor, pendampingan usaha, memberi masukan soal kualitas produk, dan lain sebagainya.
''Sedangkan untuk konsumen, pemerintah menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menjadi konsumen cerdas, pengawasan produk, dan memberi perlindungan kepada konsumen,'' ujarnya.
Sementara itu, Direktur Tata Niaga Dirjen Standarisasi dan Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan RI, Inayat Iman mengatakan sekitar 250 juta penduduk Indonesia merupakan konsumen yang harus dilindungi.
Untuk itu, kegiatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) ini dimaksudkan untuk mendorong agar konsumen di Indonesia bisa lebih mandiri dan cerdas.
''Kita tak perlu malu lagi menggunakan produk-produk lokal. Karena produk-produk lokal banyak yang bisa bersaing ke pasar global. Terutama produk yang sudah memiliki standar nasional Indonesia,'' ujarnya. (*)