Luncurkan Perpustakaan Digital, Ahok: Hemat Uang untuk Tidak Bangun Gedung Perpustakaan Besar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta luncurkan perpustakaan digital I-Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada peringatan Hari Buku Nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta luncurkan perpustakaan digital I-Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkannya secara simbolis. Duta Baca, Najwa Shihab hadir turut hadir dalam acara itu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu dalam sambutannya mengatakan, perpustakaan digital bisa menghemat anggaran untuk bangun perpustakaan konvensional.
Diakuinya, perpustakaan konvensional butuh ruang besar dan biaya yang besar pula.
Ahok bersedia membuka akses perpustakaan tersebut untuk daerah lain, bila berminat untuk kerja sama.
"Ini (I-Jakarta) betul-betul revolusi untuk tidak membangun gedung perpustakaan yang besar-besar, hemat uang seluruh sekolah. Kalau seluruh Indonesia menerapkan ini, dia boleh numpang kita kok, kita kasih buka," kata Ahok.
Najwa berpendapat, I-Jakarta dapat memicu minat baca para pemuda.
Pasalnya, lanjut dia, sistem aplikasi perpustakaan tersebut dibuat mirip dengan sistem aplikasi sosial media, yang menjadi tren di kalangan kaum muda.
"Memang kalau kita berbicara minat baca, yang makin lama angkanya makin mengkhawatirikan, harus ada banyak cara yang inovatif untuk membuat orang mau membaca. Dan I-Jakarta adalah salah satu untuk itu," ujar Najwa.
Perpustakaan I-Jakarta merupakan perpustakaan digital yang menggunakan sistem aplikasi komputer untuk mengakses buku-buku bacaannya.
Sistem tersebut dapat diunduh melalui telepon selular pintar (smartphone) atau komputer desktop.
Aplikasi I-Jakarta dibuat seperti aplikasi media sosial, seperti bisa menulis status, layaknya aplikasi Twitter atau Facebook.(*)