Kronologi Hidung Jenazah Pasien Hilang di RSUD Bantul
Ibunda Sari, Wakiah (49) sebelumnya meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, sempat dirawat di sana empat hari.
Editor: Mohamad Yoenus
“Saat saya tanya, mereka hanya jawab, ‘Kami (RSUD Bantul) minta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan rumah sakit. Dan kami tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama’,” ceritanya.
Sari mendatangi RS sebanyak dua kali, yakni pada 9 Februari 2016 dan 16 Februari.
Namun karena jawaban yang diberikan pihak RS dinilainya tak masuk akan, akhirnya ia meminta bantuan kepada sejumlah pihak yang bisa mengadvokasi kasus yang menimpa keluarganya ini.
“Saya enggak ikhlas, karena kodisi ibu saya enggak utuh,” ujarnya.
Setelah mencari bantuan, akhirnya Sari berhasil mendapatkan bantuan dari Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Semesta (LBH Kita), dan dari Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) Cabang Bulaksumur Sleman.
“Saya hanya ingin tahu pelakunya siapa, dan tanggung jawab rumah sakit bagaimana,” ungkapnya.
Kini kasus yang menimpa keluarga Sari telah dilaporkan ke Polda DIY.
Sari berharap pelaku yang mengambil bagian hidung sebelah kiri ibunya tertangkap, dan yang bersangkutan dapat diberikan hukuman setimpal.
“Saya ingin pelakunya dihukum, supaya kejadian seperti ini tak terjadi ke masyarakat lainnya,” harapnya.
RSUD Bantul Bantah Tudingan Dugaan Pencurian Cuping
Pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul membantah tudingan adanya dugaan pencurian jaringan tubuh berupa cuping hidung pasien bernama Wakiyah.
Pihak direksi rumah sakit plat merah ini menyatakan perawatan maupun pemulangan jenazah sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO).
Kuasa hukum RSUD Panembahan Senopati, Suparlan menjelaskan, informasi adanya dugaan pencurian salah satu bagian tubuh pasien ini tidak benar.
Pasalnya, hilangnya cuping hidung pasien ini, tidak terkait dengan medis.