Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Ngadu ke DPR, Direktur Lion Air Bawa Rombongan Pramugari

Rombongan karyawan Lion Air dipimpin langsung oleh Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews, Muhammad Zulfikar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil manajemen maskapai Lion Air untuk mengklarifikasi persoalan yang terjadi beberapa hari terakhir, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung DPR Jakarta, Selasa (24/5/2016). 

Rombongan karyawan Lion Air dipimpin langsung Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

Pihak Lion Air disambut oleh beberapa pimpinan anggota Komisi ‎V.

RDP tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi V, Fary Djemi Francis.

"Kita mendengarkan aspirasi dari manajeman Lion Air. Kita dapatkan beberapa rekomendasi, aspirasi kami catat kemudian dalam waktu dekat kami akan RDP dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub," kata Djemi.

‎Dalam RDP tersebut, ruang rapat Komisi V tampak "berwarna".

Berita Rekomendasi

Hal itu dikarenakan para pramugari-pramugari Lion Air turut hadir dalam RDP dengan mengenakan seragam berwarna-warni.

Para pramugari yang datang ke gedung parlemen itu mengenakan seragam selayaknya mereka hendak bertugas di dalam pesawat.

Para ‎pramugari itu ada yang mengenakan seragam berwarna kebaya putih dibalut kain batik berwarna ungu, ada yang mengenakan dress batik dan dress berwarna merah.

Para pramugari Lion Group itu memenuhi ruang rapat Komisi V.

Dua kursi belakang ruang rapat dipenuhi oleh pramugari bahkan ada yang sampai duduk di sela-sela ruangan Komisi V ‎yang digunakan untuk jalan.

‎Dalam kesempatan tersebut, Edward mengatakan bahwa pihaknya menerima sanksi dari Kemenhub.

Namun, proses memberikan sanksi tersebut tidak sesuai prosedur.

"Kami bukan melihat sanksinya. Pertanyaannya adalah prosesnya," ujar Edward.

"Intinya kami ingin diperlakukan sama seperti transportasi lainnya agar semuanya merasa adil dan tidak ada dianaktirikan."

Edward mengakui adanya banyak kekurangan yang dimiliki Lion Air, namun ia berharap pihaknya diberikan kesempatan untuk memperbaiki pelayanan tanpa mendapatkan perlakuan yang sama dengan maskapai lainnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah memberi sanksi pembekuan jasa ground handling pada manajemen Lion Air.

Ini merupakan buntut kesalahan maskapai yang menurunkan penumpang internasional di terminal domestik. (Tribunnews/Kompas TV)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas