Legenda Bulu Tangkis Indonesia Hadir di Indonesia Open 2016
Turnamen Indonesia Open 2016 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat 30 Mei 2016 sampai 5 Juni 2016.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Turnamen Indonesia Open 2016 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat 30 Mei 2016 sampai 5 Juni 2016.
Penyelenggaraan turnamen itu rupanya tidak melupakan bagian sejarah untuk Tim Indonesia.
Di pintu utama Istora Senayan berjejer display legenda pemain bulu tangkis yang pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas kejuaraan tersebut.
Ada Christian Hadinata yang menjadi juara di Ganda Putra dan Ganda Campuran di ajang Indonesia Open 1984.
Di sampingnya terdapat display Hariamanto Kartono yang sedang memegang raket dengan baju berwarna merah.
Bersama pasangannya Rudy Heryanto, Kartono sukses memenangkan Indonesia Open pada tahun 1982 dan 1983 dalam kelas Ganda Putra.
Selang dua tahun berikutnya, Kartono kembali menjadi juara Ganda Campuran pada Indonesia Open pada tahun 1985 dan 1986. Pasangannya kala itu bersama Liem Swie King.
Selanjutnya, ada Ivanna Lie yang tercatat pernah menjadi juara Indonesia Open pada tahun 1983 dalam tunggal putri.
Selang tiga tahun berikutnya, wanita berusia 56 tahun kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu juga meraih juara ganda putri pada tahun 1986 bersama Verawaty Fajrin. Kemudian di tahun 1987 juga jadi juara di ajang yang sama bersama Rosiana Tendean.
Erma Sulistianingsih juga tak ketinggalan terpajang di sana. Ia pernah menorehkan juara ganda putri pada tahun 1989 dan 1992 bersama Rosiana Tendean.
Tahun 1988, wanita yang kini berusia 50 tahun ini menjadi juara ganda campuran bersama Eddy Hartono dan 1990 bersama Aryono Miranat.
Setelah Erma Sulistianingsih terdapat nama pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, yakni Eddy Hartono. Ia pernah mencatatkan sejarah bagi Indonesia di turnamen Indonesia Open.
Pria berusia 51 tahun ini tercatat pernah mengangkat juara ganda putra pada tahun 1989 bersama Liem Swie King.
Setelah itu, Liem Swie King mundur dari dunia bulu tangkis. Eddy Hartono berpasangan dengan Rudy Gunawan.
Bersama Rudy Gunawan, pasangan ini menjadi ganda terbaik Indonesia sejajar dengan tiga ganda terbaik dunia saat itu, Park Joo-Bong/Kim Moon-Soo (Korea Selatan), Tiang Bingyi/Li Yongbo (Republik Rakyat Tiongkok), dan Razif Sidek/Jailani Sidek (Malaysia).
Kedua pasangan itu pun memperoleh medali perak di Olimpiade Barcelona 1992 setelah di final kalah dari pemain legendari Korea, Park Joo-Bong/Kim Moon-Soo.
Dalam turnamen Indonesia Open, kedua pasangan ini pernah menjadi juara pada tahun 1992.
Liem Swie King menjadi pria yang cukup banyak meraih gelar juara Indonesia Open untuk Merah Putih.
Pria berusia 60 tahun ini tercatat pernah menjadi juara single putra pada tahun 1983 lalu ganda putra pada tahun 1985, 1986, dan 1987.
Regenarsi terus berjalan hingga sampai ke Alan Budikusuma. Pria kelahiran Surabaya 29 Maret 1968 silam itu pernah meraih juara pada tahun 1993 di tunggal putra.
Nama terakhir dalam sejarah Indonesia Open adalah Susi Susanti. Ia pernah menjadi juara Indonesia Open pada tahun 1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997.
Diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar atlet-atlet bulu tangkis yang berlaga saat ini di Indonesia Open bisa memberikan prestasi seperti para legenda bulu tangkis tersebut.(*)