Karena Menyehatkan, Orang Solo Sebut Bubur Samin sebagai Bubur Jamu
Bubur samin berbumbu rempah-rempah. Pengurus Masjid Darussalam membuat 1000 porsi setiap harinya untuk dibagi-bagikan selama Ramadan.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Masjid Darussalam di Kampung Jayengan punya tradisi di bulan Ramadan yakni, membagikan bubur samin kepada jemaah.
"Kalau orang Banjar menyebutnya bubur samin, kadang orang Solo menyebutnya bubur jamu karena sangat menyehatkan lantaran bahan untuk membuatnya kaya akan aneka ragam rempah-rempah," ujar takmir Masjid Darussalam, Rosyidi Muchdlor.
Bubur samin, lanjutnya, hanya dibuat selama Bulan Ramadan dan hanya ada di Masjid yang terletak di Jalan Gatot Subroto ini.
"Setiap hari, kami menyediakan 50 kilogram beras untuk membuat Bubur Samin yang nantinya menjadi 1000 porsi. 800 porsi dibagikan kepada masyarakat seusai Ashar dan 200 porsi untuk takjil berbuka puasa saat Maghrib. Setiap hari selalu habis," paparnya.
Rosyidi menambahkan bubur berwarna merah kekuningan dan harum rempah-rempah ini kerap disajikan bersama kopi susu saat berbuka puasa di Masjid Darussalam.(*)