Sungai Tabanio Meluap Rumah Warga di Desa Kunyit Terendam
Tingginya intensitas hujan di akhir pekan yang melanda Kabupaten Tanahlaut dan sekitarnya, berakibat sungai Tabanio meluap.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Mukhtar Wahid
TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Tingginya intensitas hujan di akhir pekan yang melanda Kabupaten Tanahlaut dan sekitarnya, berakibat sungai Tabanio meluap, Senin (20/6/2016).
Luapan itu tak hanya merendam Jalan Atilam, akses jalan milik kabupaten menuju ibu kota Kecamatan di Bajuin.
Tapi juga merusak beberapa titik jalan yang dilintasi air luapan Sungai Tabanio.
Pantauan di lapangan ada empat titik jalan yang diperkirakan rusak karena aspalnya tergerus air dari Sungai Tabanio.
Arus air itu deras karena tanggul penahan air jebol sejak tahun lalu tak tersentuh perbaikan.
Pemerintah Kabupaten Tanahlaut baru kelabakan dan kerepotan saat air sungai Tabanio meluap.
Sebeb tak hanya merendam sebagian jalan.
Warga tak bisa nyenyak tidur, tak bisa bersantap sahur dan buka puasa dengan sajian kegematannya karena rumah mereka terendam.
Kepala Desa Kunyit, Muhammad Abduh adalah satu dari puluhan kepala keluarga yang terdampak banjir luapan air Sungai Tabanio.
Bahkan, hingga kini belum diperoleh informasi yang valid berapa kerugian yang diderita warga Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin.
Sebab, rendaman air juga menimpa pertanian serta kebun milik mereka.
Sebagaian dialami warga Kelurahan Pabahanan dan Kelurahan Angsau.
Nasib tak kalah dengan warga Desa Kunyit, dialami warga Kelurahan Angsau di RT 11 dan warga di Jalan Sawahan, Kelurahan Pelaihari.
Setiap hujan mendera dalam waktu lama, selalu kebanjiran.
Masalahnya, tanggul aliran Sungai Tabanio belum dibuat karena warganya diduga meminta ganti rugi lahan.
Bupati Tanahlaut Bambang Alamsyah memastikan tanggul di Desa Kunyit Kecamatan Bajuin akam segera diperbaiki paling lambat usai Lebaran ini.
Alasan Bupati Bambang proses lelang dan tender proyek itu memerlukan waktu demi pembangunan yang diinginkan pemerintah dan masyarakat sesuai harapan, minimal setiap hujan mendera dalam waktu satu hari tak lagi kebajiran.
Pemerintah Kabupaten Tanahlaut sudah berhasil mengantisipasi daerah langganan banjir hingga tak lagi seperti di daerah Kecamatan Batibati dan sekitarnya karena pangkal masalahnya, normalisasi sungai sudah dibenahi. (*)