Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiat Sehat di Hari yang Fitri

Tekanan darah yang melonjak hingga melebihi 180 dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah disebut juga stroke hemoragik.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Ana Puspita 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Berbicara momentum Idul Fitri sebenarnya tidak terlepas dengan momen lain seperti Natal, Idul Adha, juga tahun baru.

Idul Fitri merupakan suatu bentuk perayaan, satu momen di mana umat muslim merayakan hari rayanya.

Imbauan terkait dengan masalah kesehatan pada saat Idul Fitri sebenarnya berlaku pula untuk momen-momen lain yang disebutkan.

Idul fitri merupakan momen menyusul bulan Ramadan di mana pada bulan tersebut umat muslim diperintahkan untuk menahan hawa nafsu, termasuk nafsu terhadap makanan.

Biasanya, nafsu makan tersebut pada saat Idul Fitri, akan dilampiaskan pada makanan yang sebelumnya ditahan atau tidak disajikan.

Bila berbicara mengenai penyakit yang timbul setelah perayaan Idul Fitri, setidaknya ada tiga hal yang menjadi garis besar masalah yang memicu timbulnya penyakit-penyakit tersebut.

Berita Rekomendasi

Dokter Selvia Anggraeni menjelaskan tiga hal tersebut antara lain higien atau higienis, faktor kelelahan dan jenis makanan.

"Pertama adalah higien baik higien personal maupun lingkungan. Saat berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain, mungkin kita mengenal orangnya namun boleh jadi kita tidak mengenal status higiennya. Bagaimana cara dia memasak, seperti apa air yang digunakan dan sebagainya. Higien personal yang buruk akan menyebabkan timbulnya diare yaitu gejala yang menandakan adanya proses infeksi pada usus manusia oleh bakteri atau kuman yang masuk melalui makanan," terangnya.

Selain higien personal, higien lingkungan pun mempengaruhi. Seringkali ditemui di sekitar kita saat momen Idul Fitri yaitu tumpukan wadah air minum terbuat dari plastik yang masih bercampur dengan air juga sisa minuman di dalamnya.

Apabila dibiarkan menumpuk maka akan menjadi tempat bagi nyamuk sebagai vektor penyakit demam berdarah dan juga malaria untuk bersarang.

Begitupun dengan sampah makanan yang dibuang sembarangan hingga memenuhi tong sampah maupun got, mengundang tikus untuk datang.

Padahal, jika sampah yang bercampur dengan kotoran tikus tersebut amatlah berbahaya sebab bila terjamah oleh manusia maka akan menimbulkan infeksi leptospirosis atau disebut juga demam kuning.

Pemicu yang kedua adalah faktor kelelahan di mana menjelang lebaran, masyarakat disibukkan dengan persiapan Lebaran maupun aktivitas mudik yang menjadi agenda rutin setiap tahunnya yang pada akhirnya membuat kelelahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas