Game Pokemon Go Menyimpan 5 Bahaya, Termasuk Perampokan
Saat artikel ini ditulis, ada sebuah kasus di mana hampir terjadi perampokan di Jakarta terkait Pokemon Go.
Penulis: Mohamad Yoenus
3. Lingkungan sekitar yang berbahaya
Hal pertama yang diperingatkan oleh Niantic saat kita menyalakan game Pokemon Go ini adalah WASPADA dengan lingkungan sekitar.
Selain bisa terjadi perampokan seperti point kedua di atas, Anda juga bisa menghadapi masalah jika Anda tidak memerhatikan lingkungan sekitar Anda.
Misalnya, akibat terlalu fokus kepada radar Pokemon atau dengan kata lain terpaku pada layarsmartphone, Anda bisa saja jatuh ke dalam got atau lubang yang berada di jalan.
Sebagaimana kita ketahui, Indonesia juga tidak dikenal sebagai negara yang bersahabat bagi pejalan kakinya.
Tempat berjalan kaki di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, umumnya memiliki banyak hambatan yang tidak nyaman bagi para pejalan kaki.
Entah itu hambatan seperti lubang, jalan raya, sampai dengan manusia lain.
Terlebih lagi di kota seperti Jakarta yang memiliki banyak kendaraan bermotor.
Tingkat kepedulian lalu lintas masih cukup rendah, sehingga jangan sembarangan menyeberang jika tidak ingin ditabrak.
Belum lagi biasanya jalur untuk berjalan kaki suka bercampur dengan kendaraan bermotor roda dua, sehingga makin besar risiko tersenggol motor.
Begitu juga dengan hambatan berupa manusia lain, di mana Anda bisa bertabrakan di jalan dan lain-lain.
Selain bahaya fisik, ada juga bahaya sosial. Seperti misalnya jika Anda tiba-tiba sembarangan melewati pekarangan rumah orang.
Meskipun Niantic sudah menerapkan keamanan untuk mencegah para pemain bermain saat berkendara.
Namun, karena batas kecepatan yang ditentukan hanya 20 km per jam maka banyak orang yang berkendara baik dengan motor ataupun mobil yang berjalan sangat pelan.
Atau kendaraan yang berjalan tiba-tiba berhenti karena menemukan Pokemon di dekat situ. Hal ini berpotensi untuk menyebabkan kemacetan ataupun kecelakaan lainnya.
Intinya, selalu waspada dengan perhatikan daerah lingkungan sekitar Anda.
Karena bisa jadi bahaya mengintai atau apa yang sedang Anda lakukan itu terlihat tidak sopan bagi lingkungan sekitarmu.
Dan jika Anda tetap berkendara, pastikan kegiatan Anda saat berburu itu tidak membahayakan orang lain dan menyebabkan kemacetan.
4. Pengeluaran uang yang tinggi
Seperti game mobile pada umumnya, Niantic dan Nintendo mengandalkan in apps purchase sebagai pemasukan revenue utamanya.
Pokemon Go tergolong cukup agresif dalam mencari pemasukan lewat cara ini.
Selain mata uang digital yang dijual di dalam game yang harus dibeli dengan uang sungguhan, Pokemon Go juga menjual berbagai macam item yang menggunakan uang sungguhan di dalamnya.
Anda ingin menangkap Pokemon maka Anda membutuhkan Pokeball yang terbatas.
Untuk memperolehnya dalam jumlah yang memadai, maka Anda harus mengeluarkan uang.
Untuk melatih pokemon, lagi-lagi cara yang cepat adalah dengan menggunakan uang. Dan seterusnya…
Jika Anda tidak kendalikan pengeluaran uang di dalam game tersebut, maka Anda harus bersiap-siap untuk kembali berpuasa.
Karena hal tersebut bisa menghabiskan penghasilan Anda.
Terlebih lagi jika Anda yang terbiasa menggunakan kartu kredit untuk melakukan segala macam transaksi digital Anda.
Kemudahan tersebut dan efek ‘bayar belakangan’ dapat menguras isi tabungan Anda dengan cepat.
Sebagai ilustrasi, ada salah satu teman yang sampai saat artikel ini ditulis sudah menghabiskan uang sebanyak Rp 2 juta.
Padahal Pokemon Go baru 5 hari dirilis!
Untuk itu, bijaklah dalam berbelanja di dalam game ini dan jika perlu hindari penggunaan kartu kredit untuk in apps purchase.
5. Bertengkar akibat persaingan
Pokemon Go begitu fenomenal sehingga dalam waktu kurang dari seminggu, jumlah pemainnya sudah hampir menyaingi jumlah pengguna Twitter dari seluruh dunia.
Padahal game ini belum resmi dirilis di negara-negara selain Amerika, New Zealand, dan Australia.
Untuk itu tak heran jika Anda bertemu dengan para pemain Pokemon Go di manapun Anda berada.
Semakin banyak yang main, berarti akan semakin tinggi pula tingkat persaingan.
Jika sebelumnya persaingan di game hanya terjadi di dalam dunia virtual, pada game ini persaingan akan terjadi langsung di dunia nyata.
Karena Anda baru bisa mengadu Pokemon jika berada di dalam satu tempat yang berdekatan (di Pokemon Gym).
Hal ini berpotensi terjadinya pertengkaran karena persaingan yang terjadi di dalam satu tempat itu.
Tidak semua orang memiliki jiwa besar dalam mengakui kekalahannya.
Dan tidak semua orang memiliki kebijakan untuk tidak menyombongkan diri.
Akibatnya, besar kemungkinan akan terjadi perselisihan.
Agar tidak terjadi pertengkaran, ada baiknya selalu mengingat bahwa ini hanyalah game! (chip.co.id)