Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Instruksi Wagub Djarot: Jangan Melakukan Kegiatan dan Tugas yang Memberatkan

Pengarahan diberikan ketika para siswa baru dari SMAN 70 dan SMAN 6 menggelar upacara bendera rutin tiap Senin.

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Jangan melakukan kegiatan dan tugas-tugas yang memberatkan siswa-siswi baru dan tidak bermanfaat, sudah memberatkan tidak bermanfaat".

Begitulah kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, ketika memberikan pengarahan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70, Jl. Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016).

Sebagaimana diketahui, Mantan Wali Kota Blitar itu memberikan pengarahan MPLS kepada para siswa dan guru SMAN 70 dan SMAN 6.

Pengarahan diberikan ketika para siswa baru dari SMAN 70 dan SMAN 6 menggelar upacara bendera rutin tiap Senin.

Dalam acara tersebut turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sophan Andrianto dan Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi.

Dalam pengarahannya, Wagub Djarot tidak ingin para siswa baru diberikan tugas-tugas yang memberatkan dan dipermalukan seperti yang terjadi di masa lampau.

Berita Rekomendasi

Mengenakan seragam dinas wakil gubernur, lelaki kelahiran Gorontalo 60 tahun lalu itu menceritakan, bahwa kegiatan-kegiatan konyol yang mempermalukan siswa baru seperti memerintahkan siswa baru tersebut untuk memakai topi dari tas plastik dan sepatu yang berbeda warna, tidak terulang lagi.

"Di masa lalu, saya masih melihat tindakan-tindakan, tugas-tugas yang ane-aneh. Misalnya pakai topi dari tas kresek, tas plastik, pakai papan nama dari karton yang besar dengan ditambah yang aneh-aneh," kata Djarot.

"Masuk dengan rambut yang perempuan, dikuncir 27. Ini terjadi di masa lalu, ini kan perbuatan yang konyol, memakai sepatu yang warnanya beda kanan sama kirinya," ungkapnya.

"Sekarang bertanya kepada kalian semua, apa guna manfaatnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang konyol itu? Sama sekali tidak ada. Itu bukan tindakan untuk membangun rasa percaya diri dan kemandirian serta keberanian seorang siswa," tambahnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas