Laporan Wartawan Tribun Bali, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Dengan wajah tenang keenam warga negara Australia dan satu di antaranya warga negara Selandia Baru, turun dari pesawat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Rabu (20/7/2016) malam.

Mereka tampak santai menanyakan ke petugas bandara kenapa mereka diturunkan.

Padahal, pesawat ini merupakan pesawat dengan rute Australi menuju Thailand.

Kepada Tribun Bali, General Manager Angkasa Pura I, Trikora Harjo menjelaskan, saat turun pihaknya pun mendampingi penjemputan enam wisman tersebut.

Kepada Trikora, salah satu warga Australia menanyakan alasan mengapa pihaknya diturunkan di Bali.

"Karena bertanya itu kita jelaskan dengan didampingi petugas Otoritas Bandara dan petugas perwakilan perusahaan Jet Star bahwa kegaduhan mereka yang membuat harus divert ke Indonesia. Sebab pilot mengabarkan bahwa tingkah mereka yang berkelahi saat terbang dapat membahayakan penerbangan," jelas Trikora kepada Tribun Bali, Kamis (21/7/2016) sore.

Usai mendarat, keenam wisman ini pun harus mendapatkan pemeriksaan dari dua petugas yakni Imigrasi dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.

Dalam pemeriksaan kemarin pagi, enam wisman yang saling tonjok dan salah satu korban mengalami luka lebam di mata kanannya ini pun dititipkan dan diamankan ke ruang detensi Imigrasi di Bandara Ngurah Rai.

Dalam ruang detensi tersebut, petugas pun melakukan pengamanan dari Polri, TNI Angkatan Udara, Avsec, Otoritas Bandara dan petugas Imigrasi.

"Karena hanya bersifat dititipkan ke pemerintah Indonesia, maka keenam wisman ini tidak boleh keluar bandara. Sebab tempat bandara khususnya seputar ruang Imigrasi itu merupakan wilayah Internasional dan siapa saja boleh masuk tanpa ada izin visa. Pemeriksaan sudah selesai dan besok pukul 14.00 wita akan dipulangkan ke Australia menggunakan pesawat Jet Star," tandas Trikora. (*)