Saat Ketenangan Dermaga Nusakambangan Tiba-tiba Pecah oleh Kedatangan Wanita Bercadar
Ketenangan itu sekejap pecah oleh kedatangan perempuan berpakaian serba hitam dan mengenakan cadar.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramdhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah sangat tenang.
Puluhan aparat berseragam terlihat memenuhi dermaga, akses untuk menyeberang ke Nusakambangan.
Ketenangan itu sekejap pecah oleh kedatangan perempuan berpakaian serba hitam dan mengenakan cadar.
Ketika dikonfirmasi oleh puluhan awak media, ia mengaku kerabat dari terpidana mati kasus peredaran narkoba, Michael Titus.
Kepada para awak media ia menyampaikan protes kepada Presiden Jokowi.
"Saya ada kronologis tentang Michael Titus, saya pihak keluarga berseberangan atas eksekusi seperti ini kepada Pemerintah Indonesia, Bapak Joko Widodo, tanpa pemberitahuan pihak keluarga dan lawyer kami," kata Nila.
Air mata Nila menetes ketika mengisahkan keadaan Michael Titus jelang eksekusi mati.
Nila menjelaskan, bahwa keadaan adik iparnya itu sangat tidak sehat, ia tak bisa makan dan badannya kurus.
Nila juga menyampaikan permintaan terakhir Michael Titus kepada pemerintah, supaya tidak dieksekusi.
"Nggak bisa makan, kesehatannya ya makan juga kurang nafsu, badannya agak kurus. Ya kita lihat kondisi badannya kurus, ya Anda pikir saja," ujarnya.
"Mintanya, keadilan. Perjuangkan saya, saya merasa nggak bersalah, katanya. Tolong kamu print out itu kronologi aku, terus kamu keluarkan statement di media, biar tembus ke Pemerintah Jokowi. Seolah pemerintah ini buta. Ini sedang menjalankan PK (Peninjauan Kembali) kedua," tuturnya.
Namun, pemerintah tetap mengeksekusi 4 terpidana mati kasus peredaran narkoba pada Jumat (29/7/2016) di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Keempat terpidana itu, di antaranya Freddy Budiman, Michael Titus, Humphrey Ejike, dan Sek Osmane.
Simak video di atas. (*)