SDN 32 Simpang Hulu Kondisinya Memprihatinkan, Siswanya Harus Jalan Kaki Kiloan Meter ke Sekolah
Dinding sekolah yang terbuat dari kayu tidak sepenuhnya tertutup. Kondisinya reot. Sebagian atapnya ambruk. Sarana jalan dan transportasi tak memadai.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Siswa SDN 32 Simpang Hulu, Ketapang, Kalimantan Barat, harus berjalan kaki menempuh jarak 3,5 kilometer untuk sampai ke sekolahnya.
Maklum, sarana jalan dan transportasi menuju ke sana belum memadai.
Kepala SDN 32 Simpang Hulu Saidi mengatakan rata-rata anak-anak jalan kaki setiap hari untuk sampai ke sekolah. bahkan mereka harus menyeberangi sungai.
Memang sudah ada jalan perusahaan menuju ke sekolah. Tapi jalan itu membuat siswa harus berjalan lebih panjang.
"Mereka kebanyakan mukim di Kampung Lempaong, Sungai Kapol, dan ada yang mukim di kawasan PT Aditiya. Jaraknya jauh dari sekolah," ucapnya, Kamis (28/7/2016).
Masalah tak berhenti di situ. Anak-anak juga harus belajar di gedung sekolah yang secara kasat mata tidak layak.
Dinding sekolah yang terbuat dari kayu tidak sepenuhnya tertutup. Kondisinya reot. Makanya, proses belajar-mengajar bisa terlihat dari luar ruangan. Sebagian atapnya runtuh.
Proses belajar-mengajar pun terganggu apabila hujan turun.(*)