Akom Bantah Ide Mendirikan Perpustakaan Darinya
Ketua DPR RI, Ade Komarudin membantah ide mendirikan perpustakaan DPR RI datang dari dirinya.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Ade Komarudin membantah ide mendirikan perpustakaan DPR RI datang dari dirinya.
Hal tersebut disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor Redaksi Tribunnews.com, Jl. Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).
Berdasarkan keterangannya, ide tersebut datang dari komunitas pecinta ilmu pengetahuan tahun 80-an, yang ingin menarik minat baca masyarakat Indonesia.
Lebih jauh lelaki yang akrab disapa Akom itu menjelaskan, bahwa komunitas tersebut berniat untuk membangun perpustakaan DPR RI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Namun, rencana itu batal dilakukan. Karena mendapat protes dari masyarakat Indonesia.
Sebab rencana tersebut akan direalisasikan menggunakan anggaran multi-years pembangunan gedung yang juga batal, karena mendapat protes masyarakat.
"Itu temen kita lho kelompok studi angkatan tahun delapan puluhan. Pokoknya mereka mencintai dunia pengetahuan harus menyebarkan buku, supaya masyarakat minat baca buku, minat mengejar pengetahuan," kata Akom.
"Temen-temen itu kasih masukan ke saya, kita kan dari dulu begini. Kemudian saya memberanikan diri, oke saya tes deh publik, daripada itu duit anggaran multi years untuk grdung DPR ini mubazir, kita pakai aja bikin perpustakaan yang berwibawa gitu," tuturnya.
"Kalau bisa terbesar dong, kata mereka. Se-Asia Tenggara, kalau sedunia ngga mungkin deh. Kalah sama gedung kongress di Amerika (Serikat) sana. Kita se-Asia Tenggara aja, boleh, saya bilang," ucapnya.
"Begitu di-launching sekali sama saya langsung "digebukin" rame-rame. Yaudah aku diemin aja, ah bodo. Saya tidak menyalahkan publik, tidak menyalahkan media. Emang otaknya masyarakat sudah terbentuk sedemikian rupa, DPR ini kurang ajar, kira-kira gitu. Saya ngga bisa hindarin," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pada masa DPR RI dipimpin Marzuki Alie, DPR RI berencana membangun gedung dengan anggaran yang fantastis. Namun rencana itu gagal dilaksanakan, karena mendapat tekanan publik.
Setelah gagal melaksanakan pembangunan gedung tersebut, Ketua DPR RI saat ini, Ade Komarudin merencanakan anggaran multi-years pembangunan gedung yang gagal tersebut untuk membangun perpustakaan.
Rencana tersebut kembali gagal, juga karena tekanan publik. (*)