Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hardadi Sukses Bisnis Singkong Setelah Tobat dari Penyalahgunaan Narkoba

Hardadi pun bekerja keras merintis usaha begitu tersadar dan bertaubat dari penyalahgunaan narkoba.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Pemilik Singkong D-9 Salatiga, Hardadi (45) bersyukur dan berterimakasih karena adanya musibah yang menimpanya tempo dulu bisa menjadi cambuk dan membuatnya bangkit menjalani hidup.

Hardadi pun bekerja keras merintis usaha begitu tersadar dan bertaubat dari penyalahgunaan narkoba.

Hardadi awalnya sempat terjerat, terjerumus dan terbawa arus mengonsumsi narkoba.

Hingga akhirnya suatu ketika dirinya ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama 6 bulan.

Tepatnya pada Februari 2009 silam di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surakarta.

Dia di penjara di blok D (narkoba) sel nomor 9. Maka dia bikin Singkong D-9 sebagai pengingat.

BERITA REKOMENDASI

“Selama di dalam penjara, saya terus berpikir atas teguran Tuhan yang diberikan kepada saya. Saya pun berniat untuk menjadi seorang suami dan ayah yang berguna bagi ketiga anak saya," kata Hardadi saat berkisah kepada Tribun Jateng, Kamis (25/8/2016).

"Ketika sudah bebas, saya harus bisa melakukan kegiatan positif. Dan ketika itu saya terpikir untuk mencoba berjualan singkong,” kata Hardadi.

Di saat bebas dari Rutan Solo dan pulang ke rumah, lanjutnya, dirinya pun terharu ketika melihat keluarga khususnya Diah Kristanti istrinya yang masih menerima dan membukakan pintu maaf kepadanya.

“Saya mulai berjualan pada akhir 2009. Saat itu saya jualan menggunakan gerobak di Lapangan Pancasila Kota Salatiga. Awalnya hanya bisa menjual rata-rata 5 kilogram singkong."

"Saya pilih jual singkong karena bahannya mudah didapat, murah. Dari bahan itu pun kemudian saya inovasi yakni menjadi singkong keju. Tak menyangka, singkong itu semakin lama semakin diminati konsumen,” ungkapnya.

Dia mengutarakan, dari permulaan itu yang semakin memperoleh banyak pesanan dari konsumen, dirinya bersama istri memutuskan untuk tidak lagi berjualan menggunakan gerobak pada pertengahan 2011.

Cukup bersistem delivery di rumah, di Jalan Argowiyoto I Nomor 8A Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Mereka para pelanggan pun semakin banyak yang berdatangan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas