Saksi Mata: Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri Berlari Mengejar Pastor
"Jadi, fokus ini lebih ke pembunuhan karena pelaku kejar pastor. Korban hanya pastor, jemaat tidak ada terluka," ujarnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Medan, Nikson Sihombing/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suasana Jalan Dr. Mansyur Medan mendadak ramai dan macet.
Hal itu diakibatkan percobaan bom bunuh diri di Gereja Stasi Santo Yosep, Jalan Dr. Mansyur nomor 75 Medan Sumatera Utara .
Seorang jemaat menceritakan, pelaku percobaan bom bunuh diri itu tepat di depannya. Jaraknya hanya satu meter darinya.
Saat pelaku duduk di bangku tepat di depannya, pastor sedang berkhotbah.
"Seandainya bom itu adalah bom betulan, maka sudah pasti aku yang lebih dulu mati. Karena dia tepat ada di depanku, " ujar wanita berbaju pink ini, di Medan, Minggu (28/8/2016).
Ia menjelaskan, saat itu ia melihat ada seorang anak muda yang membawa tas.
Lalu saat sedang duduk dan mendengarkan khotbah pemuda tersebut tidak mau melapaskan tas yang ada di pundaknya.
"Lalu tadi aku lihat ada seperti kembang api yang meledak dari tasnya. Bayanganku kok anak ini bawa kembang api ke gereja dan kok meledak di gereja," katanya heran.
Anak itu, kata dia, coba untuk membuka tasnya dan mengejar pastor yang sedang berkhotbah. Namun jemaat langsung menangkap pemuda itu.
Pantauan Tribun saat kejadian, banyak aparat keamanan yang berjaga.
Bahkan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan Anggota DPD RI Parlindungan Purba juga tampak di lokasi kejadian sambil berbincang dengan pengurus gereja.
Pelaku Ingin Membunuh Pastor
Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah mengatakan, personel gabungan Polresta Medan dan Polda Sumut sedang memeriksa rumah IAH (18) . Ivan Armadi Hasugian (IAH), pelaku teror di Gereja Stasi Santo Yosep, Minggu (28/8/2016).
"Kami sedang melakukan periksaan dan menggeledah rumah Ivan Armadi Hasugian, terduga pelaku penyerangan Pastor Albert Pandiangan," ujarnya di pelataran Gereja Stasi Santo Yosep.
Dia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan mengenai keterlibatan Ivan dengan jaringan ISIS. Apalagi, proses pemeriksaan masih berlangsung.
"Gerakan ISIS? Belum bisa ditentukan. Polisi masih kembangkan penyelidikan di lokasi di duga tempat tinggal pelaku. Barang bukti bom sudah diledakkan Jibom Polda Sumut," katanya.
Menurut dia, IAH berkeinginan membunuh Pastor Albert Pandiangan.
"Jadi, fokus ini lebih ke pembunuhan karena pelaku kejar pastor. Korban hanya pastor, jemaat tidak ada terluka," ujarnya.
Bom Rakitan
Menurut saksi lain, dalam serangan tersebut Pastor Albret S Pandingan mengalami luka ringan lengan kirinya.
Informasi sementara yang didapat di lapangan, saat pastor hendak menyampaikan khotbah di depan mimbar, tiba-tiba pelaku berjalan ke arahnya sambil menghunus pisau.
Saat itu pelaku membawa tas ransel di punggungnya.
Pastor melihat ada percikan api keluar dari dalam tas dan mulai membakar pelaku.
Sigap dia menghindar menyelamatkan diri bersama jemaat yang panik.
Personel Den Gegana Polri yang turun ke lokasi langsung melakukan sterilisasi di gereja tersebut.
Tidak ada korban jiwa, hanya pelaku yang terluka parah.
Di dalam ransel pelaku ditemukan bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak dan benda benda tajam lainnya. (*)