Kapolri Anggap Kerusuhan di Markas Polres Meranti Sebagai Pelajaran Pahit
Jajaran Polda Riau diminta untuk segera memperbaiki hubungan dengan masyarakat, pemerintah, TNI, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ormas.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kapolri (Pol) Jenderal Tito Karnavian menyesalkan terjadinya kerusuhan yang terjadi di Markas Polres Meranti.
Hal itu dikatakan Tito menjawab pertanyaan awak media, usai menggelar rapat jajaran Polda Riau di aula Mako Brimob Polda Riau, Selasa (30/8/2016).
"Kasus di Meranti bagi saya, menjadi pelajaran pahit, bahwa mekanisme belum terbangun dengan baik," kata Tito.
Kasus seperti itu, menurut Tito, tidak akan terjadi apabila hubungan antara polisi dengan masyarakat, serta stakeholder terbangun dengan baik.
Jajaran Polda Riau diminta untuk segera memperbaiki hubungan dengan masyarakat, pemerintah, TNI, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ormas.
Kasus kerusuhan di markas Polres Meranti bermula dari tewasnya tersangka Apri Andi Pratama (24), pelaku pembunuhan Brigadil Adil Tambunan setelah ditangkap polisi.
Apri diduga tewas akibat dianiaya oleh rekan korban Brigadir Adil. Kerusuhan pun meluas hingga di Markas Polres Meranti dan menyebabkan seorang warga inisial IS tewas.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.