Menengok Proses Pembuatan Meja Pingpong di Sukoharjo yang Sudah Standar Nasional
Lusia Soejarwati mengatakan dia bersama suaminya memulai usaha ini pada tahun 2003, diawali sebagai industri rumah tangga.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Meja pingpong buatan PT Shiamiq Terang Abadi telah mendunia meski pabriknya di Desa Triyagan, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Meja pingpong itu telah mengantongi SNI.
Sang pemilik, Lusia Soejarwati mengatakan dia bersama suaminya memulai usaha ini pada tahun 2003, diawali sebagai industri rumah tangga.
"Awalnya kami hanya membuat satu atau dua lalu kami tawarkan. Setelah laku baru uangnya dipakai lagi untuk beli bahan baku," kata Lusia Soejarwati, Jumat 2 September 2016, bersempana ada kunjungan tinjauan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi ke lokasi tersebut.
"Dahulu kerap ditolak bank saat mengajukan pinjaman karena usaha pembuatan meja pingpong dianggap tidak menguntungkan serta barang ini tidak sekali pakai," sambungnya.
Meski demikian, Lusia tidak putus asa dan tetap menekuni bisnisnya dan menjaga kualitasnya hingga nama merk meja pingpongnya mulai dikenal banyak orang.
Kini, usai mengantongi lisensi Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 2015, meja pingpong asal Mojolaban Sukoharjo ini kerap digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan nasional tenis meja.
Lusia mengatakan pihaknya sedang mengajukan lisensi internasional ke Internasional Table Tennis Federation (ITTF).
"Beberapa meja akan dikirim ke Jerman untuk diuji. Jika mendapat lisensi ITTF maka Shiamiq merupakan meja pingpong pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan lisensi ITTF," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan keunggulan meja pingpong buatan perusahaannya, selain tanpa sambungan juga ramah bagi difabel atau orang berkebutuhan khusus lantaran bahannya kuat dan sudah dilapisi. (*)