Sindiran SBY soal Poros Maritim Jokowi
"Without action, without policy, without actual program to be implementation," ujar SBY.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir pemerintah Jokowi dalam mewujudkan negara poros maritim.
Menurutnya, poros maritim yang selalu digaungkan pemerintah Jokowi belum terlihat secara nyata hingga saat ini.
"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya harga mati pembangunan kita berwawasan maritim. Tapi yang saya dengar, yang saya ikuti sebatas retorika," kata SBY saat memaparkan orasi ilmiahnya dalam wisuda mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
Pria yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat itu menilai kondisi maritim Indonesia tidak akan berubah jika hanya sebatas menggaungkan retorika semata.
"Without action, without policy, without actual program to be implementation," ujarnya.
SBY menilai, jika Indonesia tidak memiliki wawasan maritim dalam pembangunan ekonomi maka kita hanya memikirkan, menyandarkan dan mengurus sumber dan potensi yang ada didaratan.
Dikatakannya, jika Indonesia hanya mengandalkan daratan dalam pembangunan ekonomi justru akan terjadi krisis sumber daya di daratan.
"Kalau ini terjadi, sepuluh tahun yang akan datang ada krisis sumber daya di daratan. Resourcess stress. Konservasi minim, eksploitasi berlebihan," ujarnya.
Lebih jauh SBY memaparkan, kalau negara ini tidak pernah berpikir apalagi memberdayakan sumber daya alam di lautan maka tentu kita sendiri yang akan merugi. Karena potensi yang ada di lautan sungguh sangat besar untuk kita kelola sendiri.
"Karena tidak kita kelola dan tidak kita berdayakan, hampir pasti pembangunan tak seimbang, akan pincang," tandasnya. (*)