Aksi Wali Kota Ridwan Kamil dan Istri Serta Ariel yang Fotonya Sempat Dikritik KPAI
Menurut Asrorun, seharusnya pejabat publik punya sensitivitas agar bisa dijadikan teladan oleh masyarakat, terutama anak-anak.
Penulis: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengritik aksi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan istri yang memasang foto mereka bersama penyanyi Ariel 'NOAH' di media sosial pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
"Semalam di acara Indonesia Smartcity Forum, saya pasang kuda-kuda sekuat tenaga agar si cinta tidak terbawa medan magnet Ariel Noah. #SuamiSiaga," tulis Ridwan Kamil saat mengunggah foto tersebut, Rabu (14/9/2016).
Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan penyesalannya atas foto tersebut.
Menurut Asrorun, seharusnya pejabat publik punya sensitivitas agar bisa dijadikan teladan oleh masyarakat, terutama anak-anak.
Asrorun mengatakan, pejabat publik bisa mencontohkan diri agar tidak permisif terhadap pelaku kejahatan seksual.
Seperti diketahui Ariel pernah dibui selama 3,5 tahun karena kasus video porno.
"Tentu ada banyak foto lain yang menginspirasi yang bisa dicontoh dan teladan oleh anak-anak. Ini babnya bukan sekadar bab hukum tapi juga soal kepantasan dan kepatutan," kata Asrorun.
Ariel pun berkicau di Twitter miliknya. "Aduh hampura (maaf) Kang Emil, gara2 saya minta foto bareng Kang Emil, naha (kenapa) jadi Kang Emil dicarekan (dimarahi)," tulis Ariel.
Kang Emil pun langsung membalas lewat Twitternya.
"Gak apa2 kang. Yg ptg akang hari ini & seterusnya terus berkarya & selalu menebarkan kebaikan. Gusti mah Maha Uninga (Tuhan Maha Tahu)," balas Emil.
“Kritikan pasti diterima dan perhatikan jadi enggak ada masalah. Hanya tidak ada maksud apapun, karena saya tahu Ariel sudah berasimilasi dengan baik di masyarakat,” ujar Ridwan Kamil saat diwawancari di Bandung, Rabu (14/9/2016).
“Mencoba menjadi teladan lagi, setiap orang punya kesalahan di masa lalu, punya cerita di masa lalu yang penting kan masa kini dan masa depannya. Komitmennya itu yang kita hargai dan dukung,” tambah dia.
“Orang-orang yang punya masalah di masa lalu tetap diberi kesempatan memperbaiki hidupnya,” ujar Emil. (*)