Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Warga Pesisir Tuban Gelar Tradisi Larung Sesaji untuk Cari Berkah Ilahi

“Perjalanan menuju ke tengah pulang pergi sekitar satu setengah jam,” ujar Supiyono, nelayan yang sudah berusia 60 tahun.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi

TRIBUNNEWS.COM, TUBAN --  Tradisi Larung Sesaji di kalangan warga pesisir Karangsari Timur Kabupaten Tuban sempat menghilang beberapa tahun lalu.

Tradisi yang diyakini sebagai upaya mensyukuri kekayaan alam berupa keragaman binatang laut itu kini digalakkan lagi.

Sesaji berupa ayam panggang, telur, ikan panggang, dan buah-buahan diletakkan di sebuah perahu miniatur dari streofoam.

Warga menggarak sesaji tersebut dengan cara digotong dari kantor Kelurahan Karang Sari menuju (TPI).

Di TPI itu, ada tampilan tim barongsai dari Klentheng Kwan Sing Bio.

Suasana makin semarak. Warga pesisir yang melihatnya berebut memberikan angpao.

Berita Rekomendasi

Tak sedikit yang menaiki kursi agar pemain barongsai mengambilnya dengan cara melompat.  

 Usai barongsai tampil. Doa berbahasa arab dan jawa pun dibacakan. Berharap berkah dari ilahi agar kelestarian alam tetap terjaga dan nelayan bisa mencari ikan di laut untuk menghidupi keluarganya.

“Tradisi ini sangat baik untuk mempererat antar nelayan, apabila rukun bisa mendatangkan rezeki yang barokah,” ujar Herry Subagyo di sela menghadiri Larung Sesaji yang digelar oleh paguyuban nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)Timur Karangsari, Rabu (28/9/2016).

Suasana semakin riuh saat empat pemuda menggotong perahu berisi sesaji menuju perahu di tepi pantai.

Warga yang terdiri dari istri dan anak nelayan pun ikut mengaraknya ke tengah laut. Jarak lokasi larung berada sekitar 7 kilometer dari tepi pantai Tuban.

“Perjalanan menuju ke tengah pulang pergi sekitar satu setengah jam,” ujar Supiyono, nelayan yang sudah berusia 60 tahun.

Seiring riuhnya warga yang mengiringi prosesi larung sesaji, cuaca di sekitar laut Tuban kala itu cerah.

Puluhan perahu nelayan berbendera warna warni yang ditumpangi ribuan warga berjalan beriringan. Deru suara mesing perahu berlomba menyemarakkan ritual tersebut.

Setiba di titik yang diinginkan, miniatur perahu nelayan dilepaskan oleh empat pemuda. Peserta larung lainnya ikut terjun ke laut.

Tak terkecuali anak-anak kebanyakan yang berusia di bawah 10 tahun.

Ketua Panitia Larung, Joko Wiratno Widodomengungkapkan, kegiatan larung sesaji merupakan tradisi masyarakat pesisir Tuban sebagai wujud rasa syukur kepada ilahi. Tradisi itu sengaja dipertahankan agar nelayan tetap guyub dan rukun.

“Melalui tradisi ini, kami juga mengajak nelayanmelestarikan peninggalan leluhur serta menjaga laut sebagai tempat mencari nafkah,” katanya. (*) 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas