Menengok Aktivitas Tukang Jagal di Pasar Langowan Minahasa
Sebelum dieksekusi, leher anjing dan kucing digantung pakai tali. Kepalanya kemudian dipukul menggunakan kayu. Setelah itu dibakar.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA - Pasar Langowan di Minahasa, Sulawesi Utara, terkenal menjajakan hewan-hewan yang dianggap sebagian kalangan tak lazim dikonsumsi.
Label ekstrem pun melekat pada pasar yang menjajakan daging ular piton, kelelawar, tikus ekor putih, anjing, kucing, biawak, dan babi hutan.
Pasar ini ibarat arena penjagalan hewan. Anjing dan kucing dieksekusi di tempat ketika ada pelanggan yang memesan dagingnya.
Sebelum dieksekusi, leher anjing dan kucing digantung pakai tali. Kepalanya kemudian dipukul menggunakan kayu.
Setelah terkulai, tubuh dua hewan itu dibakar supaya merontokkan bulu halusnya. Ada pula yang dibakar masih dalam keadaan hidup. Setelah itu dipotong jadi beberapa bagian.
Sementara, ular dibawa ke pasar dalam keadaan mati. Hal itu dilakukan karena akan sangat berbahaya jika dibawa dalam keadaan hidup.
Daging ular naik dijajakan utuh. Namun, ada juga yang sudah dipotong jadi beberapa bagian. Harga jualnya pun relatif terjangkau. Rp 50 ribu per ekor.(*)