Ratusan Dokter Demo Menolak Pendidikan Dokter Layanan Primer
"Tolak DLK-Darurat Reformasi Kesehatan. Orang Miskin Boleh Jadi Dokter. Reformasi Sistem Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran yang Pro Rakyat".
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ratusan dokter di Solo melakukan unjuk rasa menolak pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) di Bundaran Gladak, Solo, Senin (24/10/2016).
Mereka membawa berbagai poster, spanduk dan bendera merah putih.
"Tolak DLK-Darurat Reformasi Kesehatan. Orang Miskin Boleh Jadi Dokter. Reformasi Sistem Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran yang Pro Rakyat," demikian beberapa tulisan dalam spanduk yang mereka bawa.
Tidak hanya itu, sebuah keranda jenazah juga mereka letakan di tengah-tengah unjuk rasa.
Keranda jenazah itu merupakan simbol matinya sistem kesehatan dan sistem pendidikan kedokteran yang pro rakyat.
"Penolakan ini sesuai dengan hasil dari Muktamar IDI ke-29 di Medan beberapa waktu lalu," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Solo, dr Adji Suwandono.
Dia mengatakan, unjuk rasa tersebut diikuti 200 dokter yang ada di Solo. (*)