Belajar dari Kisah Layangan Putus, Psikolog Beri Tips jadi Wanita Perkasa & Menjaga Rumah Tangga
Cerita layangan putus viral, kisah pilu ibu empat anak ini ditinggalkan oleh suaminya berpoligami. Begini tip menjaga pilar utama dalam berumahtangg
Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
Passion atau hasrat ini tak lepas bahwa dalam rumah tangga, suami istri perlu adanya passion atau hasrat untuk berhubungan seksual.
Adib menjelaskan perlu dilakukan usaha untuk membahagian pasangan dan menjaga keromantisan dalam hubungan.
"Tentunya perlu dibangun dengan baik entah dalam arti bisa seorang istri dandan yang cantik dan menjaga kondisi fisik supaya tetap bugar dan
tetap ideal, itu juga sama untuk suami tentunya juga menjaga kondisi fisik sehingga romantisme antara suami istri tetap terjaga," jawabnya.
Adib juga menjelaskan penyebab dari kebanyakan perceraian di Indonesia adalah tidak adanya pilar kedua yakni kasih sayang.
Hal ini bisa berarti, dimana suami atau istri merasa lebih tinggi dari yang lain.
Jika sudah ada yang merasa lebih 'superior' maka mereka tidak ada rasa yang sama untuk menghargai karena yang satu merasa lebih tinggi.
Adib menjelaskan ketika sudah tidak adanya rasa saling menghargai maka yang terjadi adalah bencana yang akan datang.
"Yang perlu digaris bawahi dalam love itu adalah bagaimana pasangan hidup melihat kesetaraan itu benar-benar harus dirasakan dalam hati yang paling dalam,"lanjut Adib.
Menurut Adib arti dari kesetaraan ini bukan hanya kata-kata saja yang terucap tapi bagaimana memaknainya secara mendalam.
Dalam arti bagaimana harus menghargai dari kata-kata sehari-hari dan kegiatan sehari-hari yang mungkin memang dijalani oleh pasangan suami istri.
Untuk kalian yang akan berumah tangga bisa belajar dari cerita 'layangan putus' ini.
Dan untuk kalian yang sedang berada di masa sulit dalam berumahtangga, bisa membaca kembali poin diatas dan meresapinya.
Apakah benar sudah saling menghargai?
Apakah memang sudah melihat kesetaraan? dan apakah benar sudah saling memuji?
(Tribunnews.com/Inza Maliana)