Jaga Kelestarian Lingkungan, Yuk Intip Aksi Bersih-Bersih Pandawara Group yang Inspiratif
Pandawara Group berhasil menginspirasi banyak orang dengan melakukan aksi bersih-bersih sampah di berbagai tempat di Indonesia.
Editor: Content Writer
Kumpulan sampah diketahui sudah memenuhi Pantai Sukaraja sejak 2004 lalu dan menyulitkan nelayan saat mencari ikan karena sampah yang tersangkut di payang (pukat kantong). Sebelumnya, di sekitar pantai terdapat pengelolaan sampah tetapi hanya beroperasi sementara. Selain itu, para warga juga sudah berupaya melakukan pembersihan namun sampah terus menumpuk setiap saat.
Melansir dari Instagram @pandawagroup, total sukarelawan yang ikut turun tangan dalam gerakan bersih-bersih ini mencapai kurang lebih 3.700 orang. Walaupun diguyur hujan deras, kegiatan memungut sampah tetap berlangsung demi mengurangi tumpukan sampah seberat 300 ton yang mengotori wilayah Pantai Sukaraja.
Berkat aksi pungut sampah tersebut, keadaan Pantai Sukaraja sudah membaik dari sebelumnya, meski masih menyisakan sampah. Para warga pun berharap pemerintah dapat segera mengakomodasi pembersihan sampah secara keseluruhan.
3. Sungai Cikeruh Bendungan
Untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2023, Pandawara Group bersama Jabar Quick Response (JQR) dan beberapa influencer, seperti Tamara Dai, Anselma Putri, dan Ivanka Fasha Salsabilla, bergotong royong untuk membersihkan lima ton sampah yang ada di Bendung Bugel, Sungai Cikeruh Bendungan, Kabupaten Bandung.
Sebagai informasi, tumpukan sampah di Bendung Bugel membentang hingga 20 meter di sepanjang dinding bendungan.
Kegiatan bersih-bersih di sungai ini terbilang cukup berbahaya hingga harus mengenakan alat pelindung tubuh. Pasalnya, kedalaman sungai ini mencapai 1,5 meter dan terdapat banyak pecahan kaca serta benda tajam lain di dasar sungai. Di sela-sela kegiatan, Pandawara Group juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat untuk tidak menjadi “sampah” jika tidak bisa memungut sampah.
4. Pantai Loang Baloq
Pandawara Group juga menyambangi salah satu daerah andalan pariwisata di Indonesia, Pulau Lombok. Berbekal alat-alat sederhana, Rafly cs bersama 200 lebih volunteer berhasil mengumpulkan puluhan kantong plastik atau setara dengan 3,1 ton sampah di 100 meter bibir Pantai Loang Baloq.
Kontras dengan kondisinya yang kumuh, pantai ini difungsikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah Lombok Tengah. Sayangnya, Pemkot Mataram belum mampu mengatasi permasalahan sampah di area pantai akibat ketiadaan alat dan tenaga.
Nah, dari aksi bersih-bersih yang diinisiasi oleh lima sekawan ini, bisa kita lihat bahwasanya penumpukan sampah dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kurangnya tanggapan pihak-pihak terkait dalam menjalankan pengelolaan sampah.
Meski begitu, pembersihan sampah yang dilakukan Pandawara Group belum sepenuhnya memberikan hasil yang maksimal dan dibutuhkan komitmen serta kerja sama jangka panjang dari berbagai pihak agar kelangsungan ekosistem tetap terjaga sampai generasi yang akan datang.
Gimana? Apakah kamu bersedia menjadi generasi muda yang ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan?