Mau ke Wakatobi? Catat Tanggalnya 12-15 November
Anda bisa berwisata ke salah satu surga bahari dunia itu hanya dengan budget Rp 3 juta-an saja.
TRIBUNNEWS.COM - Anda mau berwisata ke Wakatobi? Destinasi prioritas yang pernah dinobatkan Dive Magazine sebagai The Best Shore Dive di 2012 dan 2013? Cagar biosfer yang sudah diakui oleh UNESCO?
Nah, November 2016 ini adalah waktu yang terbaik. Anda bisa berwisata ke salah satu surga bahari dunia itu hanya dengan budget Rp 3 juta-an saja.
Tak percaya? Tengok saja kegiatan wisata bahari yang digelar PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau.
Salah satu perusahaan pelat merah itu menyiapkan agenda wisata ke Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Waktu yang dipilih, 12-15 November 2016.
Kepala PT Pelni Cabang Kota Baubau Abdullah Tue, menyebutkan kegiatan wisata bahari di Wakatobi akan mengunakan KM Leuser. Destinasi yang dibidik, Pulau Hoga dan Pulau Tomia.
“Dua-duanya eksotis. Wisatawan pasti betah,” tutur Abdullah Tue, Selasa (1/11).
Pulau Hoga dan Tomia memang menyimpan panorama alam yang sangat wow.
Sebanyak 16 Tour Operator dari Polandia, Bulgaria, Hungaria, Austria dan Slovakia yang diboyong KBRI Warsawa dan Kemenpar, Oktober silam, juga mengakui kedahsyatan bentang pantai dan underwater di sana.
Di Pulau Hoga, ada bibir pantai yang terhampar luas dengan area pantai berpasirnya yang menjorok lima sampai sepuluh meter ke arah laut Airnya jernih dan bersih.
Sinar matahari mampu menusuk sampai ke dalam air, memaksa terumbu karang menampakkan pesonanya. “Waktu yang pas untuk ke Pulau Hoga adalah bulan Oktober sampai pertengahan Desember. Jadi kegiatan wisata bahari 12-15 November sudah pas,” kata Abdullah.
Dia menjelaskan, pada waktu-waktu tersebut, kondisi alam di Pulau Hoga sangat bersahabat. Jarang turun hujan, tetapi teduh.
Pesona pulau yang dihuni puluhan kepala keluarga ini semakin sulit disembunyikan saat matahari terbit atau terbenam. Bahkan saat malam hari, pesona Hoga tetap terlihat oke saat ditemani bintang-bintang bertaburan di langit.
Yang mau diving? Jangan takut kehabisan spot. Di pulau ini terdapat sedikitnya 12 dive site yang banyak menjadi buruan para penyelam.
Persis di sisi kirinya, terdapat Pulau Kaledupa, kawasan yang memiliki atol (pulau karang) 48 kilometer tanpa putus. Atol terpanjang di dunia ada di tempat ini.
Pulau Tomia? Juga tak kalah dahsyatnya. Anda bisa mengunjungi lokasi syuting film Mirror Never Lies di tempat ini.
Ada padang savanna dengan dasar yang tampaknya seperti karang yang bisa dinikmati di sana.
Di kejauhan kita bisa melihat pulau Tolandona dan pulau-pulau kecil lainnya. Sangat pas untuk menanti sunset.
Underwaternya? Juga tak kalah dahsyatnya. Ada kurang lebih 50 spot dive yang namanya sangat unik dan beragam di antaranya Gunung Waha, Mari Mabuk, Roma, Ali Reef, Kollo Soha Beach, Teluk Waiti, Table Coral City, Dunia Baru, Tanjung Patok, Magnifico dan masih banyak lagi.
Dan jangan lupa, Wakatobi adalah pusat beraneka ragam coral terbanyak di dunia. Ada 750 macam species coral, 942 ikan, yang tersebar di Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
“Yang minat, jadwal kunjungannya dimulai dari Kota Baubau tujuan Tomia pada 12 November pukul 21.00 Wita. Setelah tiba di Tomia pada 13 November pukul 05.00 Wita para peserta akan ada kegiatan snorkling di Tomia,” beber Abdullah.
Selanjutnya, agenda akan dilanjutkan ke Pulau Hoga pukul 21.00 Wita, dan setelah tiba di Hoga pada 14 November pukul 02.00 Wita wisatawan balik kembali ke Kota Baubau 15 November 2016.
“Target pesertanya 100 orang. Pendaftarannya bisa melalui Kantor PT Pelni Pusat, dan juga melalui Kantor PT Pelni cabang,” tambahnya.
Biayanya? Dijamin murah. Kelasnya bervariasi. Yang memilih kelas satu, biaya yang dibebankan sebesar Rp5,5 juta per orang.
Kelas dua Rp4,5 juta. Sementara kelas tiga Rp3 juta, serta diving set per spot Rp1 juta.
“Biaya-biaya tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan makan di atas kapal. Dan nantinya kapal Pelni tidak digunakan untuk penumpang umum, tetapi khusus untuk penumpang wisata bahari yang akan melancong selama empat hari,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya meyakini perkembangan Wakatobi ke depan akan semakin cepat. Sebab, tidak lama lagi penerbangan langsung dari Denpasar Bali dan Makassar Sulsel akan memberi impact yang signifikan di Wakatobi, salah satu underwater zone terbaik di Indonesia itu.
"Bagi pelaku bisnis di amenitas, seperti hotel, resort, vila, dan sebagainya silakan masuk ke Wakatobi," kata Arief Yahya, Menpar RI itu.