Anggota DPR Apresiasi Kunjungan Menkominfo ke Morotai
Anggota Komisi I DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri mengapresiasi kehadiran Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kabupaten Pulau Morotai.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR RI Daerah Pemilihan Maluku, Irine Yusiana Roba Putri mengapresiasi kehadiran Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
“Pak Menteri ini adalah menteri pertama yang sampai ke Bere-bere, Desa Sakita,” ujar Irine disambut tepuk tangan para warga Desa Sakita, Morotai, Senin (21/11/2016).
Pembangunan akses internet di SMP Negeri 5, Desa Sakita, Kecamatan Morotai Selatan merupakan salah satu Program KPU/USO di bidang telekomunikasi dan informatika.
Program itu dibangun menggunakan dana KPU/USO yang dikelola Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika.
“Disini program pembangunan internet masuk desa yang digagas oleh Kominfo ini patut kita apresisasi bersama karena infrastruktur telekomunikasi yang bertumbuh pada akses telepon seluler dan perkembangan internet terus diupayakan untuk perkembangan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali,” tutur Irine.
Menurut Irine saat ini, pemerintah mengedepankan konsep pembangunan dari pinggir.
“Konsep pembangunan dari Nawacita Jokowi itu adalah membangun dari pinggir. Jadi kalau kita melihat apa yang dimaksud dengan pembangunan dari pinggir adalah menempatkan desa sebagai titik tekan dan perhatian. Jadi seluruh warga Indonesia diusahakan untuk mendapatkan akses telepon seluler dengan murah, cepat, dan produktif,” jelasnya.
Lokasi akses internet KPU/USO di SMPN 5 merupakan satu dari 1.656 lokasi yang telah dibangun Tahun 2016 berdasarkan usulan pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga lainnya.
Irine juga mengatakan perkembangan teknologi datang dengan hal-hal yang negatif. Irine mengingatkan agar warga harus terus inisatif dan kritis terhadap penggunaan internet.
“Sebagai pengguna, kita harus sadar bahwa sesungguhnya deras arus informasi yang diterima dengan cepat itu harus ditanggapi dengan kritis yaitu kualitas informasi yang kita terima, relevansi atau kesesuaian informasi dengan kehidupan kita, dan kebenaran informasi. Tanpa adanya kritis, sistem teknologi bisa berbalik menjadi ancaman bagi budaya dan dan pertahanan negara,” kata Irine.