Usai Ngamuk di Tebet, Menaker Hanif Sidak ke Bekasi
Sebelumnya, sejak pagi, Hanif melakukan sidak di dua PPTKIS di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri melanjutkan kegiatan inspeksi mendadak yang dilakukannya pada Rabu (5/11/2014), di Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Fioken Kencana Mandiri di Bekasi, Jawa Barat.
Sebelumnya, sejak pagi, Hanif melakukan sidak di dua PPTKIS di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.[Baca: Ditolak Masuk, Menaker Hanif Ngamuk di Penampungan TKI]
Seperti yang terjadi di Tebet, kedatangan Hanif membuat pengurus dan para TKI di Fioken terkejut. Mereka tak mendapatkan informasi akan ada sidak pada hari ini.
Setibanya di lokasi, Hanif langsung masuk ke salah satu ruangan. Di ruangan itu, terdapat sejumlah calon TKI yang tengah belajar cara memberikan pelayanan creambath. Dua orang instruktur terlihat memberikan pengarahan secara perlahan-lahan ketika para TKI itu membilas rambut mereka.
Dalam kesempatan itu, Hanif juga sempat berdialog dengan para TKI. Dari pengakuan mereka, sebagian besar mereka datang dari Cilacap, Kreo, dan Indramayu.(Baca: Menteri Hanif Sudah Akrabi Dunia TKI Sejak SLTP ...)
Di PPTKIS ini, selain mendapatkan keterampilan ketenagakerjaan, mereka juga mendapatkan materi kursus bahasa seperti Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris.
Hanif juga mengecek kondisi kamar tidur para calon TKI itu. Di tempat tersebut terdapat tiga kamar tidur dengan ukuran bervariasi, dengan ukuran terbesar seluas 15 meter x 10 meter. (Baca: Profil Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri)
Setiap kamar tidur dilengkapi dengan puluhan kasur bertingkat yang memungkinkan bagi setiap TKI tidur di kasur masing-masing.
"Cuma ini yang harus diperhatikan adalah kasur ini jangan terlalu berhimpitan. Kasihan jadinya susah gerak TKI kita. Besok tolong diberi ruang ya," kata Hanif kepada pengurus PPTKIS Fioken.
Setelah mengecek kamar, Hanif beranjak menuju dapur. Di sana, ia mendapati dua orang TKI yang sedang masak.
"Menunya apa hari ini?" tanya Hanif. "Ayam goreng dan sop, Pak," jelas salah seorang pengurus.
Pengurus itu kemudian menjelaskan kepada Hanif bahwa setiap hari menu yang disajikan bervariasi. Hal itu dilakukan agar para TKI tidak merasa bosan dan mendapat asupan gizi yang cukup baik.
"Kebetulan saya belum sarapan, saya boleh numpang makan di sini?" tanya Hanif.
Menanggapi permintaan Hanif, para pegawai PPTKIS pun menyiapkan meja, kursi serta makanan untuk disajikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.