TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) H Irmadi Lubis mengatakan satu-satunya jalan yang saat ini ada untuk membuat perubahan adalah dengan menempatkan seorang pimpinan yang benar-benar dipercayai oleh rakyat.

Irmadi melihat, Calon Presiden Joko Widodo merupakan sosok pemimpin yang mampu mengembalikan kepercayaan rakyat dari yang selama ini apatis dan pesimis, menjadi penuh optimis.

Gaya komunikasi Jokowi yang diterima dan sangat dekat dengan rakyat akan menjadi modal untuk mendapatkan syarat pemerintahan yang kuat karena dipercaya oleh rakyat.

"Saya pikir Jokowi adalah tokoh yang bisa mengembalikan kepercayaan rakyat. Jokowi seorang pemimpin yang dekat dan sangat baik berkomunikasi dengan rakyat," ujar Irmadi Lubis, kepada wartawan, Senin (23/6/2014).

Irmadi mengingatkan syarat utama bagi sebuah negara yang kuat, sebagaimana yang dilontarkan Presiden RI Pertama Soekarno, mengutip pernyataan seorang guru yang menyebutkan bahwa ada tiga syarat utama bagi satu negara yang kuat dan kokoh.

Ketiga syarat itu, pertama adanya tentara yang kuat, kedua ketersediaan sandang pangan yang cukup untuk rakyat, dan ketiga adanya pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat.

Jika tidak punya tiga syarat, boleh memiliki dua syarat yakni cukupnya sandang dan pangan untuk rakyat serta pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat. Kalau juga tidak memenuhi kedua syarat itu, boleh satu syarat dan mutlak yakni pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat .

Menurut Irmadi, jalan yang ada saat ini untuk membangun pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat adalah pada pelaksanaan pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti.

"Mari kita memilih dan menempatkan pemimpin yang dicintai rakyat dan bukan mendapatkan pemimpin yang kontroversial. Jadi menurut saya Jokowi adalah tokoh yang bisa mengembalikan kepercayaan rakyat," ujar calon anggota DPR RI tepilih dari daerah pemilihan Sumut 1 ini.

Sosok Jokowi, pun disebutnya telah memperlihatkan demokrasi yang benar yaitu demokrasi yang mendengarkan suara rakyat.

" Coba bayangkan, tidak ada satu orang pun tokoh-tokoh penting di negara ini yang merasa direndahkan jika menjadi wakilnya Jokowi," ujarnya.

Irmadi merujuk pada saat Jokowi belum resmi mempunyai calon presiden, banyak tokoh nasional yang senior mau jadi wakilnya Jokowi tanpa merasa dirinya rendah.

Jusuf Kalla sendiri yang sudah pernah menjabat wakil presiden tidak merasa direndahkan dan mau menjadi wakilnya Jokowi.

"Jadi kalau mau kita mengubah, maka sekarang saatnya kita ubah untuk memilih pemimpin dari bawah ke atas, dan bukan lagi seperti selama ini pemimpin itu datangnya dari atas ke bawah," katanya.

Anggota Komisi VI DPR RI juga yakin akan kemampuan Jokowi mengelola pemerintahan sebab dia memang mengawalinya sebagai kepala daerah. Apalagi, Jokowi adalah sosok pemimpin yang mau mendengar orang-orang yang ahli disetiap bidang .

Irmadi mengakui, bawa problem bangsa ini tidak bisa diselesaikan hanya seorang presiden, maupun seorang wakil presiden.Tapi seorang presiden yang mau mendengar pendapat pendapat terutama dari orang orang yang ahli dibidangnya akan mampu menerapkan kebijakan yang tepat.