Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadiri UI Health Innovation Expo 2024, Wamenkes Tekankan Pentingnya Transformasi Teknologi Kesehatan

Menghadiri acara UI Health Innovation Expo 2024, Wamenkes RI Dante Saksono menekankan pentingnya transformasi teknologi kesehatan.

zoom-in Hadiri UI Health Innovation Expo 2024, Wamenkes Tekankan Pentingnya Transformasi Teknologi Kesehatan
Istimewa
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D dalam sesi keynote speech rangkaian kegiatan UI Health Innovation Expo 2024, di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kamis (27/06/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, mengatakan, tugas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah mengobati dan menjaga orang untuk tetap sehat, tidak hanya mengobati pasien yang sudah sakit saja. 

“Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi,” ungkap Wamenkes Dante dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/06/2024). 

Pernyataan Wamenkes Dante tersebut disampaikan dalam sesi keynote speech pada rangkaian kegiatan UI Health Innovation Expo 2024 yang diadakan di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kamis (27/06/2024) lalu. 

Jika dievaluasi lebih dalam, lanjut Wamenkes Dante, health expenditure (pengeluaran kesehatan) sebuah negara hampir semuanya lebih besar dibandingkan Gross National Product (GNP). 

Namun, ada dua negara yang memiliki health expenditure lebih rendah daripada GNP, yakni Kuba dan India. Hal itu karena selain harga obatnya murah, kegiatan promotif dan preventif di dua negara tersebut dilakukan lebih masif.

Wamenkes Dante menyebutkan bahwa saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan. 

Kata Wamenkes Dante, transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.

BERITA REKOMENDASI

“Saat ini, telemedisin dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedisin terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker. Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” ujar Wamenkes Dante.

Pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan, tetapi juga inovasi. Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, menyampaikan, UI mengembangkan alat kesehatan yang tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat. 

Penelitian sel punca ini dilakukan karena bermanfaat bagi pengobatan penyakit degeneratif. Selain itu, UI berkontribusi dalam pembuatan vaksin, pengembangan obat herbal fitofarmaka, serta produksi bahan pangan bernutrisi.

“Pengembangan inovasi ini tentu tidak terlepas dari peran mitra industri. Kolaborasi UI dan berbagai mitra industri telah memberikan kontribusi yang signifikan. Mitra industri menyediakan dukungan finansial, fasilitas,  dan keahlian dalam pengembangan dan komersialisasi  produk-produk inovatif. Sinergi antara akademisi dan industri ini merupakan kunci keberhasilan dalam menghadirkan solusi kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Prof. Dedi.

Untuk itu, dalam upaya memperluas jalinan kerja sama, pada kesempatan itu, UI melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra universitas, pemerintah, dan industri. Penandatanganan PKS dilakukan antara UI melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dengan UIN Sumatera Utara Medan dan Universitas Medika Suherman.

Sementara itu, penandatanganan NKB dilaksanakan antara UI dengan 14 mitra, yakni UIN Sumatera Utara Medan, Universitas Pattimura, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Medika Suherman, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Natuna, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Kabupaten Buol, Pemerintah Kota Bitung, Pemkab Raja Ampat, Yayasan Eka Tjipta, Yayasan Daesang Peduli Indonesia, dan Yayasan Bhakti Tanoto.

Menurut Direktur Kerja Sama UI, Dr. Toto Pranoto, S.E., M.M., kolaborasi UI dengan para mitra dilakukan untuk meningkatkan hasil riset dan inovasi di bidang kesehatan guna meningkatkan kemandirian kesehatan nasional. 

Selain penandatanganan kerja sama, UI Health Innovation Expo 2024 menghadirkan pameran hasil riset dan inovasi di bidang kesehatan, seminar dan workshop, networking event, serta match making inovasi industri.

Kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Kerja Sama bekerja sama dengan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) dan fakultas dari rumpun kesehatan UI tersebut juga memberikan sejumlah layanan publik yang difasilitasi khusus untuk seluruh pengunjung expo. Dengan mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi untuk meningkatkan Kemandirian Kesehatan Nasional”, kegiatan ini berlangsung hingga 28 Juni 2024. 

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas