Maluku Utara merupakan provinsi yang penuh dengan kekayaan alam dan hasil tambang yang berlimpah.
Tak ayal beberapa investor berani merogoh kocek tak sedikit agar dapat mengelola kekayaan dan hasil tambang Provinsi Maluku Utara.
Dalam rangka penggalakan upaya peningkatan devisa ekspor Provinsi Maluku Utara, Bea Cukai Ternate berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya menggandeng perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan nikel, PT Tekindo Energi, untuk melakukan ekspor perdana nikel.
Dalam acara seremonial ekspor perdana ore nikel PT Tekindo Energi di Desa Lelilef, Weda Tengah, Maluku Utara, tanggal 13 Juli 2019, Kepala Kantor Bea Cukai Ternate Musafak menyebutkan pentingnya sektor pertambangan di Maluku Utara.
“Maluku Utara menyimpan potensi ekonomi yang sangat kuat, dan letaknya di bibir Samudra Pasifik, sehingga di masa yang akan datang wilayah ini berpeluang meraih beragam keuntungan ekonomi mulai dari sektor perkebunan, perikanan, hingga pertambangan. Pertambangan Maluku Utara memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Pertambangan merupakan sektor penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah di Maluku Utara dimana saat ini terdapat enam perusahaan pertambangan yang beroperasi dengan komoditi ekspor berupa Nickel Ore dan produk hasil pengolahan berupa Ferro Nickel (FeNi) dan Nickel Pig Iron (NPI). Untuk itulah, kami mendorong dan memfasilitasi PT Tekindo Energi untuk dapat melakukan ekspor perdana nikel,” ujarnya.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, dalam kesempatan menilai ekspor perdana ini menunjukkan ekonomi di Halmahera Tengah berjalan baik, “Ini menunjukkan bahwa ekonomi kita berjalan dengan baik, ekonomi terus bergerak sehingga pertumbuhan semakin membaik," ujarnya.
Saat ini, diketahui PT Tekindo Energi membangun smelter biji nikel tahap satu di Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
“Kita berharap, ekspor perdana dari PT Tekindo Energi dapat berdampak besar bagi seluruh masyarakat yang berada di lingkar tambang serta mampu mendorong peningkatan ekonomi dan devisa ekspor Provinsi Maluku Utara,” pungkas Musafak.(*)