TRIBUNNEWS.COM, Tangerang – Pemerintah Australia mendatangakan vaksin Astrazeneca sebanyak 500.000 dosis sebagai bentuk dukungan kepada Indonesia pada Kamis (2/9/2021). Kedatangan ini merupakan pengiriman tahap pertama dari rencana pemerintah australia untuk memberikan dukungan 2,5 juta dosis pada tahun 2021 melalui mekanisme bilateral.
Pada impor kali ini juga, Bea Cukai Seokarno-Hatta tetap memberikan pelayanan dalam bentuk pelayanan segera (rush handling) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74 Tahun 2021, yang merupakan pelayanan kepabeanan diberikan atas barang impor tertentu karena karakteristiknya (peka kondisi, dan/atau peka waktu) sehingga perlu segera dikeluarkan dari kawasan pabean.
Janji layanan rush handling untuk vaksin adalah 2 jam sejak permohonan diterima. Bea Cukai Soekarno-Hatta juga meberikan fasilitas fiskal berupa pembebesan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), dan PPh Pasal 22 Impor.
Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai I, Sumarna sebagai salah satu perwakilan Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Counselor Development at Australian Embassy Daniel Woods meninjau langsung kegiatan proses pengawasan dan pemeriksaan vaksin Astrazeneca yang dikemas dalam 15 pallet dan diangkut menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GA 713), tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 16.30 WIB yang selanjutnya dibawa ke Gudang Impor PT Garuda.
Sumarna menerangkan bahwa Bea Cukai Soekarno-Hatta sangat menyambut niat baik pemerintah Australia dan akan tetap berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan sesuai dengan janji layanan agar vaksin tersebut dapat segera diedarkan kepada masyarkat indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui konferensi pers secara daring menjelaskan bahwa aksin Astrazeneca kali ini merupakan Vaksin menggunakan mekanisme dose-sharing atau dosis berbagi yang diperoleh dari pemerintah Australia. Retno juga berkata bahwa pemerintah Australia telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin bagi indoneisa senilai AUD 77,1 juta yang akan disalurkan melalui United Nations Children’s Fund (UNICEF).
“Vaksin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan akan menjadi modal yang kuat bagi indonesia untuk terus dapat menurunkan angka penyebaran virus Covid-19.” ujar Retno.
Akselerasi vaksinasi nasional yang dilakukan pemerintah Indonesia terus dilakukan agar pandemi Covid-19 dapat segera diatasi. Bea Cukai Soekarno Hatta akan terus memberikan pelayanan yang optimal untuk memperlancar arus importasi vaksin yang direncakan akan tinggi intensitas kedatangannya sampai akhir tahun.(*)