News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Solusi Transaksi di Beteng Trade Center Solo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Solusi Transaksi di Beteng Trade Center Solo

Geliat bisnis di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik, tidak hanya di kota-kota besar, di berbagai daerah tampak nyata perkembangannya. Salah satu kota yang menunjukkan pertumbuhan tingkat ekonominya adalah Surakarta atau lebih dikenal dengan nama Kota Solo.

Sepanjang tahun 2012, ekonomi di Kota Solo ini tumbuh antara 6% hingga 6,2% dari proyeksi awal yang ditaksir mencapai 5,7% - 6,2%. Bagi masyarakatnya, Kota Solo saat ini menjelma menjadi ‘ladang usaha’ berbagai sektor industri yang mendorong pelaku usahadan para investor untuk berekspansi di kota tujuan wisata kedua di wilayah Jawa Tengah ini.

Selain di sentra-sentra industri dan pasar tradisional, pertumbuhan bisnis juga tampak nyata di pusat-pusat perdagangan, seperti Beteng Trade Center(BTC) yang populer sejak 1992. Pusat perdagangan yang dikelola oleh PT Andalan Propertindo ini menjadi bagian dari segitiga emas pusat pariwisata Kota Solo. Apalagi lokasinya berdekatan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pasar Klewer.

BTC sebagai pusat perbelanjaan strategis di tengah kota dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat setempat maupun para wisatawan dengan transportasi lokal yang disediakan Pemkot Surakarta. BTC sempat terkena imbas dari kerusuhan 1998 hingga menyebabkan dua lantai atas dari gedung tersebut tidak dapat beroperasi selama enam tahun.

Pada awalnya, BTC berdiri dengan menggandeng Matahari Department Store dan beberapa supermarket sebagai shopping center, tapi usai dibangun pada 2005 berubah konsep menjadi trade center atau pusat perdagangan ritel dan grosir. Rencananya 15 Juni mendatang, BTC akan meluncurkan 600 unit kios dan counter di lantai dua dengan label Pusat Batik Solo. Lantai dasar akan diberi nama Pusat Kain Solo yang dipergunakan sebagai lokasi perdagangan kain, sedangkan lantai satu dijadikan showroom untuk penjualan tas, sepatu, pakaian jadi dan pakaian Muslim dengan nama Pusat Sepatu dan Tas Solo.

Dalam waktu dekat, BTC juga akan membukaPusat Batik Solo di lantai dua yang akan merupakan pusat perdagangan batik terbesar di Kota Solo dengan luas 7.000 meter persegi lengkap dengan berbagai fasilitas.

Menurut Direktur Beteng Trade Center Henry Purwantoro, hingga kini pedagang BTC masih didominasi oleh masyarakat lokal, sisanya merupakan pedagang dari luar Kota Solo, bahkan ada yang dari luar pulau Jawa.

“Rata-rata jumlah pengunjung sekitar 4.000 orang hingga 5.000 orang setiap harinya dengan perkiraan nilai transaksi harian berfluktuasi sesuai kemampuan pedagang berpromosi,” tuturnya.

Melihat perkembangan perdagangan batik di Kota Solo, Henry mengaku optimistis karena selama ini kota ini identik dengan pusat batik dan kuliner yang merupakan daftar utama belanja setiap wisatawan yang mengunjungi kota Solo.

Sampai saat ini, Kota Solo menjadi kota terbaik di Jawa Tengah dalam perkembangan sektor perdagangan ritelnya.

“Perkembangan yang maju itu sebagian besar merupakan sumbangan dari pedagang batik, bahkan perdagangan produk kreatif tersebut menjadi magnet terbesar wisata belanja para turis,” ungkap Henry.

Permudah Transaksi

Para pedagang di BTC tidak hanya menyediakan barang-barang hasil kreativitas pengrajin di Kota Solo dan sekitarnya, tapi juga menyediakan kemudahan dalam proses transaksi dengan menggandeng perbankan.

Bahkan, demi memenuhi kebutuhan konsumen, terutama nasabah BCA dalam melakukan transaksi, sederet ATM (Automatic Teller Machine) tersedia di samping pintu masuk utama BTC dan EDC (Electronic Data Capture) untuk kemudahan bertransaksi menggunakan fasilitas Debit dan kartu Kredit BCA sudah terpasang di banyak kios.

Kepala Kantor Cabang Utama (KCU) Kota Surakarta Hartana Satedja menjelaskan dibandingkan tahun lalu, pedagang atau merchant yang telah memasang EDC BCA di Solo Raya melonjak drastis di tahun 2013 – tersebar di berbagai pusat perdagangan, seperti BTC, Pusat Grosir Solo (PGS), Pasar Klewer, Pasar Legi dan Pasar Gede.

“Memasuki kuartal 1/2013 saja tercatat ada penambahan 400 nasabah yang memasang EDC BCA,” jelasnya.

Hartana optimis penambahan 1000 merchant baru EDC BCA tahun ini dapat tercapai seiring dengan edukasi mengenai EDC sebagai solusi kemudahan bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai. “Penempatan EDC di gerai-gerai belanja juga meminimalisir penggunaaan uang kartal yang tinggi di Kota Solo dan sekitarnya. Ini sejalan dengan himbauan Bank Indonesia (BI) agar penggunaan uang tunai di Solo Raya dapat dikurangi. Oleh karena itu, BCA sangat gencar melakukan edukasi kepada nasabah bahwa memasang EDC dan menggunakan e-Banking untuk bertransaksi disamping mengefisienkan transaksi, memberikan kemudahan bagi pedagang dalam mengelola arus kas, menambah kenyamanan bagi konsumen serta memberikan alternatif cara pembayaran yang praktis dan meningkatkan keamanan karena dapat menghindari kemungkinan mendapatkan uang palsu,” tutur Hartana.

Disamping menyediakan ATM serta EDC BCA untuk kemudahan bertransaksi, di Pasar Klewer, tak jauh dari BTC, BCA menghadirkan BCA Bizz, layanan khusus bagi pedagang. Nasabah BCA Bizz diberikan kartu member  atau keanggotaan yang berfungsi sebagai akses masuk ke BCA Bizz. Menariknya, orang kepercayaan nasabah juga dapat diajukan untuk memiliki kartu akses BCA Bizz ini. Jadi, manakala nasabah yang bersangkutan sedang repot, bisa mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan transaksi di BCA Bizz. Layanan Pick Up Service dan  Drop Bag yang disediakan oleh BCA Bizz memberikan solusi bagi para pedagang yang sibuk sehingga dapat menghemat waktu untuk lebih mencurahkan perhatiannya menjalankan usaha tanpa harus disibukkan dengan transaksi perbankan. Saat ini terdapat dua Kantor Cabang Utama (KCU) BCA beroperasi di Solo Raya, membawahi total 14 Kantor Cabang Pembantu (KCP).

Berbagai inisiatif  dilakukan BCA untuk  turut berperan dalam menggerakkan roda perekonomian Kota Solo. Baik melalui perluasan jaringan, inovasi produk dan layanan maupun edukasi. Dan yang tak kalah penting adalah pembinaan hubungan baik dengan nasabah. Hal ini tidak hanya membentuk rasa percaya di kalangan nasabah, tapi juga memberi peluang bagi BCA dalam menjalin hubungan kerja dengan pengusaha di tingkat dasar (grassroot) dengan potensi pengembangan yang menjanjikan untuk jangka panjang.  Seperti dikemukakan oleh Iyan W. Rachmat, Kepala BCA KCU Solo II, “Kepercayaan nasabah harus selalu dijaga. Strateginya adalah terus berinteraksi, berkomunikasi dan menjaga relationship dengan nasabah . Istilahnya engagement dengan nasabah. Serta menjaga kekompakan dan engagement antara sesama karyawan BCA pada semua level.”

BCA Senantiasa di Sisi Anda (*)

(BERITA BCA)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini