TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatkan wawasan anak-anak terkait pengelolaan keuangan salah satunya budaya menabung, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA bekerja sama dengan KidZania Jakarta mengajak 1.500 siswa-siswi dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di sekitar kantor wilayah VIII, IX, X, XII BCA untuk berkunjung ke Establishment Minibank BCA di Metropolitan Theater of KidZania, KidZania Pacific Place.
Hadir dalam kunjungan ini, Inge Setiawati - Sekretaris Perusahaan BCA, Kepala Kantor Wilayah VIII BCA Eva Sumampouw, Kepala Kantor Wilayah X BCA Honggo Djojo, Kepala Kantor Wilayah XII BCA Haryono Wongsonegoro, Sapto Rachmadi - Head of CSR BCA, Tourino S. Dilaga - Deputy City Mayor KidZania.
“Sebagai salah satu perwujudan dukungan BCA terhadap program literasi keuangan yang saat ini sedang digalakkan oleh OJK kepada masyarakat luas, BCA mengajak 1.500 siswa-siswi dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) binaan untuk berkunjung ke Establishment Minibank BCA di KidZania Pacific Place," kata Inge di Jakarta, Senin (11/8/2014) .
Kunjungan ke Establishment Minibank BCA ini merupakan sarana edukasi mengenai perbankan kepada anak-anak, dimana dalam jangka panjang BCA berharap kegiatan-kegiatan semacam ini dapat menjadi stimulus bagi anak-anak sekolah untuk dapat membuat perencaan keuangan sejak dini.
Pengenalan dunia perbankan melalui kunjungan ke Establishment Minibank BCA di Kidzania Pacific Place merupakan salah satu program tanggung jawab sosial BCA yang berada di bawah naungan pilar Solusi Cerdas Bakti BCA. Program ini bertujuan untuk mengenalkan dunia perbankan kepada para siswa, namun dengan cara dan suasana yang berbeda.
“1500 anak diajak untuk belajar layanan dan manfaat perbankan, serta mengenal beberapa profesi yang terkait dengan perbankan. Melalui acara kunjungan ini, para siswa SD dapat belajar mengenal bank dengan cara yang ringan dan menyenangkan," kata Inge.
Di Establishment Minibank BCA, para siswa dapat belajar beberapa seluk-beluk perbankan, seperti melihat wujud kartu ATM dan buku tabungan, tata cara untuk menabung di bank dan mendapatkan kartu Anjungan Tunai Mandiri, berkomunikasi dengan teller, hingga melakukan transaksi di mesin ATM.
Tidak ketinggalan, para siswa juga akan mendapatkan pengalaman cara menghitung dan mengecek keaslian uang, untuk para pekerja di establishment ini akan mendapatkan “gaji” dengan mata uang KidZania sebesar 20 kidzos dan untuk pengunjung anak-anak yang memiliki sertifikat kelulusan dari universitas Kumon di KidZania juga akan mendapatkan “gaji” tambahan.
Tourino S. Dilaga selaku Deputy City Mayor KidZania menyampaikan dukungan positifnya terhadap kegiatan yang mendukung pengembangan generasi muda.
“Kegiatan positif seperti ini harus selalu digalakkan kepada generasi muda dimulai dari anak-anak agar mereka bisa belajar mengelola uang diantaranya cara menabung. Selain itu, anak-anak akan memperoleh pengetahuan mengenai profesi di masa depan, khususnya profesi di industri perbankan," kata Tourino.
Kegiatan ini merupakan kesinambungan dari kunjungan yang juga telah dilakukan pada tahun 2013. Tahun lalu BCA mengajak 500 siswa dari sekolah dasar negeri (SDN) I dan II Taktakan Serang yang merupakan sekolah binaan Bakti BCA terintegrasi.
“Proses pengenalan terhadap bank dan budaya menabung sebagai sarana untuk mengumpulkan uang diharapkan dapat membuat para siswa menyadari pentingnya perencanaan keuangan pada saat mereka dewasa," katanya.
Perencanaan keuangan akan membantu para siswa mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan uang dan menggunakan produk jasa keuangam, salah satunya tabungan.
Para siswa belajar mengenal salah satu produk jasa keuangan, para guru pendamping mengikuti seminar “Fun Effective Learning”. Melalui seminar ini, 132 guru pendamping siswa akan mendapatkan materi “Innovative Mindset for Effective Learning & Teaching (L&T) Delivery” dan “Tips & Tricks for Effective Learning “.
Materi-materi ini akan disampaikan oleh Lubis Candiawan dan Moh. Subagio. Metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran yang disampaikan oleh para guru.
"Kami berharap dengan seminar ini, para guru dapat semakin efektif menjalankan perannya sebagai tenaga pengajar dan pada akhirnya semakin berkontribusi nyata bagi perkembangan pendidikan siswa," kata Inge. (Eko Sutriyanto)