TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) emiten dibidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibiton, (MICE) memiliki keunggulan dalam sektor bisnis perdagangan dan jasa serta properti.
Anak usaha Kompas Gramedia yang melantai dengan nilai Rp 350 per lembar saham ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan keunikan saham yang dimilikinya.
Reza Priyambada, Analis Trust Securities, mengatakan ada kelebihan mengapa saham ini layak dikoleksi. Kelebihannya karena adanya pembangunan jangka panjang berupa tempat eksebisi yang rencananya akan dibangun pada akhir tahun ini. Saham DYAN juga memiliki beberapa keunikan sendiri ketimbang saham lainnya.
"Dia itu seperti indofood di bisnis makanan atau Semen Indonesia di bisnis semen, unit bisnisnya beragam, saingannya saham DYAN dibawah mereka seperti Java Musikindo & sejenisnya. DYAN lebih komplit, ada hotel & ruang eksibisi, jadi prospek saham ini sangat luas," katanya ketika dihubungi Tribun, di Jakarta, Senin, (25/3/2013).
Apalagi DYAN memiliki market share yang mencapai 70 persen dari proyek eksibisi di seluruh indonesia. Market share yang besar akan mendukung pendapatan dan laba perseroan. Ditambah dengan perluasan lini bisnis Jasa semakin berkembang dengan mulai menekuni bisnis Event Organizing (EO) untuk aktor-aktris mancanegara.
Perkembangan saham ini akan berkembang dalam jangka panjang mengingat pertumbuhan bisnis MICE baru berkembang baru-baru ini. Sejumlah proyek perseroan dengan membangun sejumlah Convention serta hotel juga akan memberikan potensi yang luar biasa.
"level 390-400-an masih cukup menarik lah untuk masuk, Target tahun ini di 600 - 650, sampai dengan akhir tahun, dalam jangka panjang akan sangat bagus," katanya di Jakarta.
Analis Saham Millenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono, mengatakan secara statistik saham DYAN juga dapat dikategorikan sebagai industri perdagangan dan jasa. Pertumbuhan emiten disektor jasa dan perdagangan tumbuh diatas rata-rata (sekitar 7,8 persen pada tahun lalu).
Tahun 2013 diperkirakan masih akan sama. Kedepan industri ini akan menjadi penopang utama perekonomian indonesia karena menjadi backbone bagi pertumbuhan industri di indonesia.
"Perdagangan dan Jasa akan berkembang dan akan didukung dengan sektor jasa pariwisata yang punya peranan penting bagi ekonomi kita. Namun, masih banyak yang harus dibenahi di sektor ini sehingga kita tidak kalah dengan malaysia atau thailand," katanya.
Dalam jangka pendek, ia melihat grafik saham DYAN mengalami tekanan cenderung ke bawah, kecuali saham DYAN bisa di atas 430, maka saham ini bisa menaik lagi. "Tekanan dalam jangka pendek ada tetapi jika naik di 430 saham ini akan menaik lagi," kata Probo.
Proyek infrastruktur akan menjadi penopang bagi pertumbuhan industri ini. Dengan sejumlah proyek infrastruktur maka semakin banyak turis yang berkunjung ke indonesia dan meningkatkan transaksi dalam bisnis MICE yang menghubungkan antara penjual dan pembeli.
"Di dalam negeri ada niatan membangun proyek infrastruktur baik melalui pemerintah dan pihak swasta, hal ini yang akan menopang pertumbuhan industri kita," kata Danny Budiharto, Direktur Operasional DYAN.