TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Sepanjang tahun 2012, di antara berbagai perkembangan ekonomi dan politik global yang penuh dinamika, Bank OCBC NISP berhasil melanjutkan pencapaian kinerja positif. Per akhir tahun 2012, aset Bank OCBC NISP berhasil tumbuh sebesar 32 persen menjadi Rp 79,1 triliun.
Pertumbuhan aset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai Rp 52,9 triliun (bruto) atau meningkat 28 persen dari posisi tahun 2011. Dengan pemberian kredit yang sangat selektif dan dengan prinsip kehati-hatian, Bank OCBC NISP berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 0,9 persen pada akhir tahun 2012, turun dari 1,3 persenpada akhir tahun 2011. Selain itu, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Bank OCBC NISP tercermin dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 28 persen menjadi Rp 60,8 Triliun.
Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan pada tahun 2013 ini, Bank OCBC NISP akan terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi internal. Selain itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan pertumbuhan aset melalui beragam produk unggulan dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
"Di samping itu dukungan penuh dari OCBC Group akan semakin memperkuat sinergi bisnis, teknologi dan operasional untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat pertumbuhan bisnis yang berkualitas dalam rangka mencapai target yang telah dicanangkan," paparnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (3/4).
Dalam pembahasan RUPST, juga diputuskan bahwa laba yang diperoleh pada tahun 2012 akan diinvestasikan kembali untuk memperkuat posisi permodalan perseroan dan tidak dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham. "Rencana pertumbuhan bisnis yang tinggi dalam beberapa tahun ke depan memerlukan investasi cukup besar dalam penguatan infrastruktur untuk mendukung perkembangan Bank," tambah Parwati.
Dalam RUPST tersebut, juga memutuskan tidak adanya perubahan pada Direksi Perseroan Susunan Dewan Komisaris. Sedangkan susunan Direksi mengalami perubahan dengan berakhirnya masa jabatan Rudy N Hamdani sebagai Direktur dan untuk memenuhi kebutuhan perseroan, diangkat tiga Direktur baru, yaitu Andrae Krishnawan W, Low Seh Kiat (Thomas) dan Johannes Husin. (gya)