News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengurangan Subsidi BBM

Harga BBM Naik Pengusaha SPBU Tidak Merasa Rugi

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) tak merasa dirugikan dengan adanya pembagian harga BBM subsidi. Ketua Umum Hiswana Migas, Eri Purnomohadi justru mendukung kebijakan pemerintah tersebut.

Eri mengatakan pihaknya tidak merasa dirugikan baik dari pendapatan. Selama SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi tersedia di pelosok daerah, Hiswana Migas terus memajukan industri migas dalam bidang SPBU.

"Nggak mengurangi pendapatan, yang penting di daerah daerah masih ada BBM subsidinya," ujar Eri di kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa (16/4/2013).

Alasan Hiswana Migas tidak merasa dirugikan karena pembagian skema SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi penuh masih lebih besar daripada SPBU yang BBM bersubsidi telah dinaikan harganya. Dalam pembagiannya Eri menjelaskan 45 persen untuk pihak Hiswana Migas dan 55 untuk SPBU yang BBM bersubsidi naik harganya.

"Kami tidak keberatan, para pengusaha menyambut dengan baik namun bisa di implementasikan menjadi 45:55," ungkap Eri.

Eri menilai keuntungan yang diambil pihaknya masih dari angkutan umum dan sebagian kendaraan pribadi yang tak dikenakan kenaikan harga BBM bersubsidi

"Jadi pengguna plat kuning separuh plat hitam separuh, teman-teman pengusaha prinsipnya oke," jelas Eri.

Saat ini Pemerintah berencana membagi harga BBM bersubsidi jenis Premium menjadi dua jenis. Jenis pertama harga BBM yang masih Rp 4500 ditujukan untuk motor dan angkutan umum, sedangkan harga kedua lebih mahal, karena ditujukan untuk mobil pribadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini