TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan memodifikasi dua kapal ternak. Hal ini disampaikan oleh Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (16/5/2013).
Kedua kapal yang akan dimodifikasi telah berusia 10 tahun ke atas. Mereka adalah KM Papua Tiga dan KM Daraki Nusa yang memiliki tipe, spesifikasi, dan ukuran sama, yaitu memiliki ukuran 750 Dead Weight Tonnage (DWT) dengan kapasitas muat sekitar 400 ekor ternak (sapi, kerbau, atau kuda).
"Modifikasi kedua kapal ternak ini dibutuhkan dana Rp 30 miliar, masing-masing Rp 15 miliar, rencananya menggunakan sisa dana subsidi pengoperasian angkutan laut perintis ditambah anggaran lainnya," ujar Bobby.
Pengerjaan modifikasi akan memakan waktu lima hingga tujuh bulan. Direncanakan Desember 2013, kedua kapal sudah selesai pengerjaannya.
Selain itu, untuk mendukung perbaikan angkutan ternak, PT Pelni juga akan melakukan modifikasi kapal barang menjadi kapal ternak berkapasitas 1000 ekor ternak, yaitu KM Caraka Jaya Niaga III-1 dan III-4.
Pelni juga akan melakukan pengadaan life stock carrier khusus sapi (sapi potong dam sapi bibit), menyewa kapal ternak (time charter atau bareboat charter), serta Pelni sudah siap dengan armada khusus daging beku dengan kapal regular menggunakan reefer container 20 feet, dari embarkasi NTT, NTB, Sulawesi, dan Jawa Port.
Upaya di atas dilakukan agar konsep freedom animal welfare tetap dijaga. Jika dibiarkan atau ternak dijadikan satu dengan kapal barang akan membuat rugi si pemilik.
"Sapinya jadi kurus karena stress selama pengangkutan. Maka harus ada pengangkutan yang baik," ujar Bobby.