Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bank pelat merah lokal, Bank Jambi sepertinya bakal tak mampu mewujudkan BPD Regional Champion (BRC) sesuai target. Pasalnya dari segi permodalan, dari yang ditetapkan modal inti sebesar Rp 1 triliun, Bank Jambi urung mencapainya.
Direktur Utama Bank Jambi, Subekti Haryanto mengatakan Bank Jambi masih kekurangan modal inti untuk menjadi BPD Regional Champion (BRC) atau bank terkemuka di Jambi. Subekti mengatakan sebelumnya mereka menargetkan akan menjadi BRC di tahun 2014. Namun target itu diprediksi belum bisa tercapai.
"Modal inti kita masih besar kekurangannya, untuk BRC minimal Rp 1 triliun sekarang baru sekitar Rp 600 miliar. Artinya ya baru separuh modalnya," kata Subekti, akhir pekan lalu.
Menurut mantan pimpinan Bank Mandiri Jambi ini, satu-satunya kendala bagi Bank Jambi hanya dari pemenuhan modal. Sedangkan persyaratan lain seperti ekspansi kantor pelayanan, ATM serta perekrutan tenaga SDM masih terus dilakukan.
Subekti berharap pemenuhan modal inti hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah dan pemegang saham.
"Sebenarnya target kedepan maunya 2014 atau mundur, ini tergantung pemerintah provinsi. Kalau persyaratan lain sudah masuk ketentuan BRC," sebutnya di Bank Jambi.
Subekti memaparkan dari sisi aset, DPK terus meningkat. Per Maret, peningkatan pendapatan dari tabungan naik 24,1 persen atau sebesar Rp 113 miliar.
Kepala Unit Pengawas Perbankan BI Provinsi Jambi, Rony Ukurta Barus mengatakan terkait pemenuhan modal manajemen Bank Jambi harus mampu meyakinkan pemegang saham.
"Bahwa tambahan modal tersebut akan membantu pengembangan Bank Jambi ke depannya melalui rencana bisnis yang komprehensif dan terukur," ungkapnya. (hdp)