TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peran Iklan rupanya masih signifikan dalam mempengaruhi keputusan membeli para konsumen di Indonesia. Survei terbaru mengenai perilaku belanja merek-merek papan atas yang dirilis Nielsen awal Juli ini menunjukkan, dampak iklan pada konsumen Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia-Pasifik. Sebanyak 74 persen responden Indonesia mengakui, iklan meningkatkan kecenderungan mereka dalam memilih merek.
Angka itu tergolong istimewa. Bersaing tipis dengan Korea (79 persen) dan Filipina (78 persen), Indonesia juga unggul jauh di atas rata-rata Asia-Pasifik sebesar 67 persen dan dunia yang ‘hanya’ 55 persen! Menurut lembaga survei tersebut, hal ini didorong oleh meledaknya perekonomian dan tumbuh pesatnya populasi kelas menengah sehingga mereka saling berlomba untuk mencari merek-merek populer demi menunjukkan status sosial baru mereka.
Terkait dengan data tersebut, dalam keterangan tertulisnya, Indira Abidin mengajak para praktisi komunikasi untuk memanfaatkan peluang ini dengan menggencarkan strategi-strategi iklan sebagai bagian dari strategi komunikasi terintegrasi yang tepat sasaran.
“Para praktisi periklanan dan komunikasi secara umum bersempatan amat besar merebut hati konsumen. Kita bersanding dengan India, dan melampaui angka konsumen Tiongkok 72 persen, juga Hongkong 40 persen, Taiwan 40 persen, Jepang 34 persen, dan Australia 32 persen,” jelas Managing Director Fortune PR tersebut usai menerima penghargaan dari PRWeek Awards Asia 2013.
Di ajang tersebut, Fortune PR dianugerahi Certificate of Excellence untuk kategori Social Education & Philanthropy: Corporate Social Responsibility (CSR) Campaign of the Year melalui kampanye Tabungan BTN Cermat bersama Bank BTN. Kampanye berdampak luas berjudul Savings Education to Rural Communities itu berhasil mengungguli kampanye-kampanye CSR lain dari berbagai negara di Asia-Pasifik.