TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akhirnya menjelaskan alasan kopilot PT Garuda Indonesia (GIAA) berkebangsaan Spanyol yang positif menggunakan narkoba tapi tetap terbang.
Bambang S Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, mengatakan kopilot pesawat Bombardier CRJ1000, Munoz Lopes Victor saat itu bertugas menerbangi rute Makassar-Kendari-Makassar.
"Saat mau terbang ke Kendari, kopilot tersebut melakukan tes urine di Makassar. Ketika hasilnya keluar, BNN Makassar langsung mengirim info ke polisi di Kendari, namun kopilot tersebut sudah terbang dari Kendari," katanya kepada wartawan, Selasa (6/8/2013).
Menurut Bambang, semua pihak baik BNN, Garuda dan regulator tidak kecolongan atas kejadian tersebut. "Jadi bukan kecolongan, sebab saat info diterima kopilot sudah terbang. Begitu Munoz tiba di Makassar, langsung dikandangkan (grounded).
Bambang menuturkan, pilot tersebut juga bakal diperiksa lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan untuk memastikan lebih lanjut perihal pemeriksaan. "Hingga saat ini kami belum juga tahu kopilot tersebut mengonsumsi narkoba jenis apa. Nanti dari pemeriksaan lanjuta baru bisa diketahui," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak berdaya menghadapi kopilot Garuda Indonesia, Munoz. Meskipun dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah menjalani tes urine, laki-laki berkewarganegaraan Spanyol itu tetap dibolehkan menerbangkan pesawat.
Pemeriksaan urine oleh BNNP Sulawesi Tenggara dan petugas kepolisian dari Direktorat Narkoba Polda Sultra urung dilakukan. Sebab kopilot Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 678, keburu terbang kembali ke Makassar. Hal itu terjadi sesaat setelah petugas berwenang tiba di Bandara Haluole.
"Kami batal melakukan tes urine terhadap kopilot Garuda, karena setibanya anggota kami di Bandara pesawatnya sudah terbang lagi ke Makassar. Bahkan petugas BNNP Sultra sudah siap dengan seluruh perlengkapan pemeriksaan urine," ungkap Direktur Narkoba Polda Sultra, AKBP Ery Susanto.
Ery mengaku mendapat informasi dari Polda Sulawesi Selatan yang menyatakan, kopilot Garuda tersebut sebelumnya telah dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah menjalani tes urine di BNNP Sulsel.
Munoz dinyatakan positif memakai narkoba oleh BNNP Sulsel, setelah menjalani tes urine. Pemeriksaan urine dilakukan sebelum pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanudiin, Makassar menuju Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin pagi.
Tes urine ini dilakukan BNNP Sulsel bekerja sama dengan Polda Sulselbar dalam rangka pengawasan mudik Lebaran 2013.
Semalam, Garuda mengaku belum menerima hasil resmi Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait pemeriksaan kopilot Munoz Lopes Victor yang diduga mengonsumsi narkoba.
Pujobroto, VP Corporate Communications Garuda Indonesia, mengatakan kopilot Munoz Lopes Victor yang berkewarganegaraan Spanyol tersebut memang menjalani pemeriksaan urine menjelang keberangkatan dari Makasar ke Kendari.
"Namun, terkait temuan BNN tersebut, Garuda masih masih akan melaksanakan pemeriksaan lanjutan. Garuda masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan tersebut," kata Pujo kepada wartawan, Senin (5/8/2013).