TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan industri penerbangan di kelas medium bakal makin ketat. Pasalnya, pemain baru yaitu maskapai NAM Air, anak usaha PT Sriwijaya Air akhirnya resmi dikenalkan ke publik.
"Dalam jangka pendek NAM Air akan melengkapi dan mengiringi kiprah Sriwijaya Air dalam merajut kepulauan di seluruh Indonesia," kata Chandra Lie, Presiden Direktur Sriwijaya Air, di Jakarta Theatre, Kamis (26/9/2013).
NAM Air diproyeksikan untuk penerbangan ke wilayah yang lebih dalam di Indonesia pada tingkat kabupaten dan kotamadya.
Maskapai baru ini akan terbang mulai 1 Oktober 2013 nanti dengan hub di tiga kota yaitu Jakarta, Surabaya dan Denpasar. Sedangkan rute yang diterbangi adalah pulang pergi dari Jakarta ke Sorong, Kupang, Pangkalpinang, Pontianak, Luwuk serta Pangkalanbun.
Untuk Surabaya akan terbang ke Biak dan Denpasar, sedangkan Hub Denpasar akan terbang ke Waingapu, Maumere dan Kupang.
Agus Soedjono, Corporate Secretary Sriwijaya Air, sebelumnya mengatakan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) Nam Air sudah dirilis oleh Kementerian Perhubungan, sedangkan Air Operator Certificate (AOC) maskapai juga masih proses dan dipastikan sudah keluar sebelum 1 Oktober 2013.
Nantinya, Sriwijaya Air bakal memegang AOC 121, yaitu sertifikat yang diberikan kepada maskapai yang mengoperasikan pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk (seat).
"1 Oktober Joyflight, dan 2 Oktober mulai melakukan penerbangan komersial. Rute pertama yaitu Jakarta-Bangka," kata Agus.
Nam Air diproyeksikan menjadi pengumpan (feeder) bagi maskapai Sriwijaya Air yang bakal menerbangi rute-rute seperti Labuan Bajo, Ende, Larantuka, dan Rote.
Untuk sementara Sriwijaya Air bakal menggunakan empat unit armada Boeing 737-500 winglet sebagai syarat kelengkapan keluarnya AOC dari Kemenhub.
Sebagai informasi, hingga saat ini Sriwijaya Air memiliki 38 pesawat dengan 41 kota tujuan dan tiga rute diantaranya adalah rute internasional yaitu Singapura, Penang, dan Malaysia.