TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang bisnis burger tak ada habisnya. Kendati makanan khas negara Barat, ada banyak sekali pelaku usaha kuliner lokal yang terjun ke bisnis ini.
Salah satunya Muhammad Zubir yang mengusung brand Burger Ayam Kejepit di Palembang, Sumatera Selatan.
Burger racikan Zubir bukan diisi daging sapi seperti burger pada umumnya. Ia memilih daging sebagai isi burger. "Makanya, saya naman Burger Ayam Kejepit," ujar Zubri yang merintis usaha sejak tahun 2010.
Zubir mengklaim, burger buatannya merupakan santapan berkualitas karena menggunakan daging ayam serta sayuran yang segar.
Ada tiga varian rasa Burger Ayam Kejepit yang ditawarkannya, seperti burger ayam berisik dengan harga Rp 5.000 per porsi, burger ayam merem dengan harga Rp 6.000 per porsi, dan burger ayam bekokok yang dibanderol Rp 7.000 per porsi. "Harga tersebut bisa dibedakan dengan ukuran ayamnya," ungkapnya.
Sejak awal berdiri Zubir sudah langsung menawarkan kemitraan. Hingga kini Burger Ayam Kejepit telah memiliki 30 gerai di Palembang dan sekitarnya. Rinciannya, dua gerai milik pusat dan sisanya milik mitra usaha.
Jika tertarik menjajal usaha ini, calon mitra harus menyiapkan uang sejumlah Rp 4,5 juta. Dengan investasi itu, mitra akan mendapatkan booth, peralatan lengkap, seperti loyang pembuat burger, pelatihan, serta 500 porsi burger ayam kejepit.
Zubir menargetkan, mitra bisa menjual minimal 40 sampai 50 porsi burger per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa mengumpulkan omzet sebesar Rp 6 juta per bulan. Dengan target laba bersih sebesar 40 persen, maka mitra bisa kembali modal sekitar dua bulan. "Ada juga yang jualannya di mal, itu satu bulan sudah bisa balik modal," ujarnya berpromosi.
Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, wajib membeli bahan baku, seperti roti, ayam dan saus dari pusat. Sementara, untuk bahan seperti sayuran bebas dibeli dari luar.
Zubir meyakini, Burger Ayam Kejepitnya disenangi oleh pasar. Maka, ia berambisi akan menambah 20 gerai hingga akhir tahun ini.( Pratama Guitarra/Kontan)