TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat produk unitlink masih mendominasi penerbitan premi baru dan premi lanjutan dalam industri asuransi jiwa pada Semester 1 2013.
Fenomena ini menandakan kebutuhan untuk berinvestasi dalam pasar modal melalui produk asuransi terus meningkat.
Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, menuturkan unitlink menghuni lebih dari 50 persen dari penerbitan premi pada semester 1 2013. Penerbitan premi ini meliputi premi baru dan premi lanjutan.
"Dari penerbitan premi baru senilai Rp 37,4 triliun sekitar 51,55 persen berasal dari unitlink, dan sisanya premi tradisional sedangkan untuk premi lanjutan juga didominasi unit link dengan 65,25 persen sedangkan premi tradisional mencapai 34,75 persen dari total premi lanjutan yang mencapai Rp 20,18 triliun," katanya di jakarta, Jumat (27/9/2013).
Dengan capaian tersebut maka tampak masyarakat lebih memilih produk asuransi jiwa yang memiliki manfaat ganda untuk memberikan proteksi juga sekaligus sarana untuk investasi.
"Mendominasinya produk unitlink karena adanya kebutuhan untuk berinvestasi sekaligus berproteksi di tengah pertumbuhan kelas menengah di indonesia," katanya.
Pertumbuhan unit link disertai dengan porfolio penyertaan investasi melalui industri asuransi jiwa yang masih dipuncaki oleh reksadana dengan mencapai Rp 73 triliun pada semester 1 2013.
Jumlah ini naik 15 persen ketimbang posisi pada semester 1 pada tahun lalu yang mencapai Rp 63,8 triliun.
Sedangkan, penyertaan asuransi jiwa melalui porfolio saham mencapai Rp 70,1 trilun pada Semester 1 2013 atau menaik 33 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 52 triliun.