TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- DIREKTUR Panghegar Grup, Cecep P Rukmana mengatakan, pembangunan monorel ini akan terintegrasi dengan pembangunan wilayah di kota satelit. Tercatat ada empat kota satelit yang akan berkembang seiring hadirnya moda transportasi massal tersebut.
Keempat kota satelit itu adalah Tanjungsari di Kabupaten Sumedang, Majalaya dan Soreang di Kabupaten Bandung, serta Cililin di Kabupaten Bandung Barat. Terkait hal ini CMC pun diberi konsesi atau keleluasaan untuk mengembangkan properti di kota satelit tersebut.
"Jadi kami ingin keberadaan monorel ini bukan hanya sebagai alat transportasi massal saja tapi juga memberi manfaat dalam pengembangan kota satelit yang dilewatinya," kata Cecep.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menambahkan, pembangunan monorel ini lama balik modalnya. Untuk itu agar mampu merangsang investor untuk menanamkan modalnya maka investor diberi kesempatan untuk mengembangkan kota satelit dengan pembangunan properti.
Heryawan sendiri kurang sepakat dengan istilah konsesi. Menurut dia, hal itu merupakan praktik bisnis yang wajar. Apalagi properti yang dibangun itu untuk kepentingan warga setempat.
"Kami juga akan melibatkan pemerintah daerah setempat dalam pembangunan monorel ini. Teknisnya bisa kepemilikan saham atau yang lainnya. Yang jelas ini proyek masyarakat, maka sebanyak mungkin harus melibatkan masyarakat," ujar Gubernur.
Menurut Cecep, pihaknya sudah berbicara dengan Kadin Jabar sehingga nantinya saat pelaksanaan proyek, para pengusaha dari Jawa Barat bisa turut serta. Cecep berharap karena ini proyek besar untuk masyarakat, maka dalam pelaksanaannya harus melibatkan sebanyak mungkin masyarakat. (san)